ARCOLABS dan Venzha Christ Gelar Lokakarya 'Are You Ready For the Mars Mission?'

Konten Media Partner
4 Desember 2022 19:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain VMARS. Foto: Dok. VMARS
zoom-in-whitePerbesar
Desain VMARS. Foto: Dok. VMARS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ARCOLABS, sebuah inisiatif kurator yang berbasis di Jakarta yang berfokus pada seni media kontemporer dan baru bekerjasama dengan VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station) yang berbasis di Yogyakarta, menggelar lokakarya “ Are You Ready For the Mars Mission?” (Apakah Kamu Siap untuk Misi ke Planet Mars?) secara daring pada 3-6 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Dibimbing oleh Venzha Christ, pendiri VMARS, lokakarya ini berlangsung di sebuah ruangan terisolasi, dimana para peserta didorong untuk menggunakan benda-benda di sekitar mereka untuk membuat perlengkapan bertahan hidup di Mars. Lokakarya terbuka untuk peserta dalam kelompok yang terdiri dari dua hingga tiga orang, melalui panggilan terbuka hingga 29 November yang lalu.
Venzha menjelaskan, di hari pertama, peserta mendapatkan sesi orientasi untuk membantu mereka membangun sistem modul untuk kehidupan baru di Mars.
Desain VMARS. Foto: Dok. VMARS
Dalam dua hari selanjutnya, para peserta akan mewujudkan modul yang mereka rencanakan, yang bertujuan untuk mencari solusi kehidupan di Mars. Prosesnya akan dilakukan dalam kondisi isolasi, sebagai bagian dari misi Mars. Modul final akan dipresentasikan di akhir lokakarya, dan kemudian dipamerkan di Indonesia UFO Festival 2023 di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Mars telah lama menjadi objek penelitian untuk habitat manusia setelah bumi. Namun, ada banyak kendala yang menghalangi kolonisasi manusia di Mars, termasuk tingkat oksigen yang rendah. Tapi saya berpegang pada upaya bersama untuk memajukan penelitian dan memperluas narasi melalui praktik artistik,” kata Venzha dalam rilis pers yang diterima redaksi Minggu (4/12).
“Program eksploratif seperti rangkaian kuliah dan lokakarya ini dapat membuka dialog tentang misi Mars, dan saya berharap dapat bertukar pikiran dengan para peserta.”
Poster ARCOLABS - VMARS. Foto: Istimewa
Direktur ARCOLABS, Jeong Ok Jeon, mengatakan usaha mencari ruang alternatif untuk hidup bukan lagi cerita yang kita tonton di film fiksi ilmiah. Realita krisis iklim dan dunia pasca-pandemi yang kita hadapi telah mempercepat proses eksplorasi yang dilakukan umat manusia untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
“Sebagai cara untuk memajukan eksplorasi ini, saya senang kita dapat menyambut Ayoung Kim dan Venzha Christ untuk berbagi praktik artistik mereka yang bersinggungan dengan gagasan ruang hidup alternatif – baik di bumi maupun luar angkasa – dengan mahasiswa, praktisi, komunitas dan pencinta seni di Indonesia."
Ya, sebelum lokakarya tersebut, pada Sabtu (3/12) ARCOLABS telah mempertemukan Venzha Christ dengan seniman Korea Selatan Ayoung Kim dalam kuliah umum bertahuk “Art & Universe,” melalui platform zoom.
Selama tiga jam Ayoung Kim mempresentasikan idenya tentang dunia alternatif yang ia bayangkan, berdasarkan lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, Venzha Christ berbagi mengenai penelitian jangka panjangnya tentang Mars – planet hunian potensial bagi manusia setelah bumi yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri.
ADVERTISEMENT
Program ini merupakan bagian dari seri kuliah mengenai seni kontemporer di Indonesia dan Korea yang didukung oleh Korea Foundation Jakarta. Dosen senior Aprina Murwanti (Universitas Negeri Jakarta) yang memoderatori sesi dan memfasilitasi tanya jawab dengan audiens.