Bakat Atlet Catur Bermunculan dalam Kejuaraan Catur Guedi Sport di Jogja

Konten Media Partner
25 Februari 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan babak kualifikasi kejuaraan catur antar-UKM catur di Jogja di Silol Kopi pada Sabtu (24/2). Foto: Anasiyah Kiblatovsky/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan babak kualifikasi kejuaraan catur antar-UKM catur di Jogja di Silol Kopi pada Sabtu (24/2). Foto: Anasiyah Kiblatovsky/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kejuaraan catur antar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Catur dari sejumlah kampus di Jogja sudah berjalan. Kejuaraan ini digelar oleh Guedi Sport bekerja sama dengan Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DIY.
ADVERTISEMENT
Kejuaraan ini diikuti oleh UKM catur dari empat kampus di Jogja, mulai dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tiga kampus, yakni UAD, UIN Sunan Kalijaga, dan UNY telah melakoni babak kualifikasi internal untuk menyeleksi 12 peserta terbaik yang akan berlaga pada putaran final tanggal 9 Maret mendatang. Jadi, saat ini sudah ada 36 besar peserta yang lolos dari tiga kampus tersebut.
Sementara itu, babak kualifikasi internal untuk peserta dari UGM baru diselenggarakan pada hari ini, Minggu (25/2), di GOR Pancasila UGM.
Pertandingan babak kualifikasi kejuaraan catur antar-UKM catur di Jogja di Silol Kopi pada Sabtu (24/2). Foto: Anasiyah Kiblatovsky/Pandangan Jogja
Tim Teknis Kejuaraan Catur Mahasiswa Jogjakarta 2024, Ocky Tri Gogik Sunarto, mengatakan dari tiga babak kualifikasi yang sudah berlangsung, ia melihat ada banyak bakat-bakat atlet catur potensial yang mengikuti kejuaraan ini.
ADVERTISEMENT
“Jogja ini menarik talentanya, apalagi Jogja adalah salah satu kota pendidikan yang banyak sekali mahasiswa di sini. Hingga saat ini kami juga melihat cukup banyak peserta-peserta yang potensial,” kata Ocky kepada Pandangan Jogja, Minggu (25/2).
Ia mengungkapkan bahwa ini adalah kompetisi catur antar UKM yang pertama di Jogja. Sebelumnya memang banyak kompetisi catur antarmahasiswa, tapi tidak berkolaborasi dengan UKM catur yang ada di kampus-kampus Jogja. Karena itu, biasanya mahasiswa yang dipilih untuk mewakili kampusnya adalah mereka yang memang sudah jago-jago saja.
Pertandingan babak kualifikasi kejuaraan catur antar-UKM catur di Jogja di Silol Kopi pada Sabtu (24/2). Foto: Anasiyah Kiblatovsky/Pandangan Jogja
Dengan melibatkan UKM, apalagi satu UKM mendapat kuota 50 peserta, maka kesempatan yang diberikan jadi lebih besar. Pesertanya bukan cuma mereka yang sudah jago-jago saja, tapi mereka yang skillnya sedang-sedang saja atau bahkan baru pemula bisa mendapat kesempatan untuk mengikuti kejuaraan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Beda kalau kejuaraan catur antarmahasiswa, yang dikirim cuma tiga orang, paling orang-orang itu saja yang dikirim. Di sini kita ambil 12 besar yang akan mewakili kampus, sehingga peluangnya lebih besar,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Guedi sengaja menyasar UKM-UKM catur di Jogja untuk berkolaborasi karena UKM-UKM itulah yang jadi rumah yang mewadahi bakat-bakat di tiap kampus. Sebab, selama ini banyak bakat potensial di dalam kampus namun tidak ada wadah bagi mereka, sehingga bakatnya tak dapat dikembangkan secara optimal.
“Yang ingin kita bangun pondasinya dulu, rumahnya dulu untuk menjadi wadah mereka. Kami berharap ini bisa jadi trigger untuk kampus-kampus lain yang belum memiliki UKM catur bisa membentuk UKM catur,” kata dia.
Pertandingan babak kualifikasi kejuaraan catur antar-UKM catur di Jogja di Silol Kopi pada Sabtu (24/2). Foto: Anasiyah Kiblatovsky/Pandangan Jogja
Hal menarik lain yang muncul dalam kejuaraan ini menurutnya adalah, ternyata cukup banyak juga peserta putri yang mengikuti kejuaraan ini. Bahkan, beberapa dari mereka bisa lolos ke babak final mewakili kampusnya.
ADVERTISEMENT
Dari UAD misalnya, ada satu peserta putri yang lolos ke final, dari UIN Sunan Kalijaga ada dua peserta putri, dan dari UNY ada tiga peserta putri yang lolos ke final.
“Itu suatu energi yang baik. Apalagi dari UNY salah satu peserta putri menempati peringkat ketiga, sehingga peserta putri ini tidak bisa diremehkan di babak final nanti. Ini yang akan sangat menarik,” kata Ocky.