Konten Media Partner

Bantah Kabar Wisma PSIM Disegel Pemkot, CEO PSIM: Masih Negosiasi

10 Maret 2023 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisma Soeratin yang saat ini digunakan oleh PSIM Yogya sebagai kantor, tempat tinggal pemain, dan toko. Foto: Dok. PSIM
zoom-in-whitePerbesar
Wisma Soeratin yang saat ini digunakan oleh PSIM Yogya sebagai kantor, tempat tinggal pemain, dan toko. Foto: Dok. PSIM
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer (CEO) PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo, membantah kabar penyegelan Wisma PSIM yang memakai Wisma Soeratin di kompleks Stadion Mandala Krida oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Isu penyegelan Wisma PSIM ini mencuat setelah pada Jumat (10/3) siang, ada sejumlah personel kepolisian dan Satpol PP yang berjaga di sekitar Wisma PSIM.
ADVERTISEMENT
“Kalau sampai sekarang memang belum (disegel). Sekarang dalam proses negosiasi dan bicara dengan BPKAD, artinya belum sampai penyegelan,” kata Bima Sinung Widagdo saat dihubungi Pandangan Jogja, Jumat (10/3) sore.
Bima mengatakan bahwa manajemen PSIM akan terus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Pemkot Yogya dalam permasalahan sewa Wisma Soeratin tersebut. Saat ini, manajemen PSIM menurutnya juga sudah dalam proses penyiapan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah tersebut.
“Kalau dari kami, kami ikuti apa yang menjadi proses sesuai dengan ketetapan Pemkot, kami usahakan supaya bisa menempati Wisma PSIM,” lanjutnya.
Kantor PSIM Yogya yang menempati Wisma Soeratin. Foto: Dok. PSIM
Negosiasi tersebut menurut Bima dilakukan mengingat biaya sewa yang ditetapkan oleh Pemkot Yogya cukup besar, mencapai Rp 350 juta per tahun. Sebelumnya, manajemen PSIM menurut dia juga sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan BPKAD Yogya, pertemuan terakhir pada 2 Maret silam.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, adanya biaya sewa ini menurut Bima sebenarnya juga memiliki sisi positif karena akan memberikan kejelasan legalitas kepada PSIM dalam pengelolaan Wisma Soeratin. Sebab, selama ini menurutnya tak pernah ada izin tertulis yang jelas terkait dengan penggunaan Wisma Soeratin tersebut.
“Dengan adanya ini saya pikir bagus, karena nanti ada perjanjian, mungkin ada SK, hak dan kewajibannya jelas, sehingga secara legalitas juga jelas bahwa kami yang menguasai Wisma,” ujarnya.
Meski begitu, dia berharap Pemkot Yogya akan menurunkan biaya sewa Wisma Soeratin, mengingat selama ini pembangunan dan perawatan bangunan tersebut dilakukan oleh manajemen PSIM Yogyakarta.
“Dan kita memang swasta, tapi kan ini juga untuk masyarakat Yogya lagi, artinya ini bukan murni komersial, karena PSIM juga milik masyarakat Yogya. Dan secara finansial, kami juga masih belum punya profit, masih jauh dari tahap itu. Hal-hal itu juga yang kami sampaikan untuk pertimbangan BPKAD supaya biaya sewa bisa diturunkan,” kata Bima Sinung Widagdo.
ADVERTISEMENT