Konten Media Partner

Banyak Anak Muda Indonesia yang Berinvestasi Sejak Usia 18 Tahun

21 Desember 2022 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Hasil studi terbaru terkait investasi multiplatform memperlihatkan kesadaran generasi muda di Indonesia untuk berinvestasi semakin tinggi. Bahkan, 75 persen dari pelaku investor ritel adalah generasi muda dengan rentang usia antara 18 sampai 35 tahun. Artinya, rata-rata pelaku investor ritel di Indonesia adalah pelajar dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Guru Besar Hukum Bisnis UGM, Paripurna, mengatakan bahwa hal itu menunjukkan bahwa saat ini generasi muda sudah semakin melek terhadap pentingnya investasi. Hal itu merupakan perkembangan yang positif, mengingat generasi muda Indonesia saat ini tumbuh di tengah situasi yang serba tidak pasti.
“Artinya hidup harus kritis, selalu paham bahwa kita ini tidak selalu aman dari semua risiko yang akan terjadi” kata Paripurna saat menjadi pembicara talk show bertajuk Smart Investment for Smart Generation: Tren Finansial Anak Muda Menjelang 2023 yang digelar UGM, Selasa (20/12).
Lebih lanjut, Paripurna mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini dilahirkan di dunia yang serba tidak pasti. Situasi itu telah menciptakan DNA mereka lebih paham tentang adanya perubahan. Hal itulah yang kemudian menciptakan tren kesadaran berinvestasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dia juga mengingatkan supaya tidak latah dalam berinvestasi. Dia berharap generasi muda bisa tetap kritis dan berhati-hati setiap berinvestasi.
“Tidak keren juga jika semua uang kemudian dibeliin cryptocurrency misalnya. Itu tidak keren juga, orang harus bisa kritis membagi investasi," ujarnya.
Talk Show bertema Smart Investment for Smart Generation: Tren Finansial Anak Muda Menjelang 2023 di UGM. Foto: UGM
Sementara itu, Co-Founder Pluang, Claudia Kolonas, mengatakan bahwa tren anak-anak muda melakukan investasi meningkat signifikan sejak pandemi. Hal ini jadi fenomena menarik sebab pada era sebelumnya orang baru mulai melakukan investasi saat usianya sudah 40an bahkan 50an tahun.
Claudia menyampaikan bahwa hasil riset yang dilakukan IDM memperlihatkan bahwa 50 persen generasi Z dan milenial memang sudah tertarik dengan investasi. Kondisi itu sangat berbeda dengan lima tahun ke belakang, dimana masih sangat sedikit anak muda yang tertarik dengan investasi.
ADVERTISEMENT
“Dulu orang baru mulai mikir investasi itu saat usianya sudah 40 bahkan 50 tahun, sekarang 18 tahun sudah banyak yang melek investasi,” kata Claudia Kolonas.
Dari segi literasi keuangan juga terdapat peningkatan penguasaan literasi keuangan di Indonesia karena saat ini semua bisa diakses secara digital. Literasi keuangan di Indonesia menurut dia meningkat cukup signifikan, dimana 5 dari 10 orang atau 50 persen orang dinilai sudah melek finansial dan sudah memahami konsep literasi keuangan.
“Meski begitu untuk berinvestasi pilihlah platform yang legal, dan memilih dengan logis jangan tergiur iming-iming influencer dan lain-lain, tetapi pelajari informasi-informasi yang ada dan gunakan critical thinking untuk memilih investasi," tegasnya.