Konten Media Partner

Banyak yang Pensiun, DLH Yogya Kekurangan Sopir Armada Pengangkut Sampah

30 Juli 2023 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu compactor pengangkut sampah milik DLH Kota Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu compactor pengangkut sampah milik DLH Kota Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kota Yogyakarta saat ini tengah kekurangan sopir pengangkut sampah. Pasalnya, banyak tenaga sopir pengangkut sampah yang pensiun dan belum ada penggantinya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko.
Menurutnya, untuk jumlah armada pengangkut sampah yang dimiliki oleh Kota Yogya saat ini sebenarnya sudah cukup. Saat ini, Kota Yogya punya 57 armada pengangkut sampah, namun jumlah sopir yang tersedia hanya 41 orang.
“Enggak jalan semua (armadanya), karena banyak sopir yang pensiun. Tahun ini banyak yang purna, tahun 2022 kemarin ada 21 yang pensiun,” kata Ahmad Haryoko saat ditemui di kantornya, Jumat (28/7).
Salah satu compactor pengangkut sampah milik DLH Kota Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana
Kekurangan sopir di Yogya menurut Haryoko disebabkan karena beberapa faktor, di antaranya adalah persyaratan harus memiliki SIM B1, serta adanya batasan anggaran yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk merekrut sopir baru.
“Kemarin kita outsource karena anggaran tiap tahun udah dikotak segitu jadi kita nggak bisa nambah (sopir), baru nanti di berikutnya,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Tercatat, dari total keseluruhan 57 armada truk yang tersedia di Kota Yogya, sebanyak 20 armada merupakan jenis compactor truck, 29 armada adalah dump truck, dan 6 unit armada lainnya adalah jenis amrol.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko. Foto: Widi RH Pradana
Saat ini, DLH tengah memaksimalkan compactor truck untuk mengangkut sampah di Kota Yogya. Sebab armada ini mampu menekan volume sampah dan mencegah air lindi berceceran sepanjang perjalanan menuju TPA Banyuroto, Kulon Progo.
“Dump kita istirahatkan, karena kita harus bawa ke Kulon Progo, jarak jauh, jadi tidak boleh ada sampah yang tercecer di jalan. Kalau pakai compactor itu 100 persen nggak ada (sampah) yang jatuh, air lindinya juga nggak mungkin netes ke jalan,” kata Haryoko.