Konten Media Partner

Baru 18 Tahun, Mahasiswa Jogja Jadi Kapten Han Academy di Road to MMA One Pride

8 Oktober 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abdullah Syukur Sangun Dipenah. Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Abdullah Syukur Sangun Dipenah. Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Jogja dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran berusia 18 tahun, Abdullah Syukur Sangun Dipenah, dipilih menjadi kapten tim Han Academy Jogja saat pertandingan mixed martial arts (MMA) atau seni bela diri campuran di ajang Road to MMA One Pride yang akan digelar di GOR Universitas Negeri Yogyakarta pada 11-12 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Sangun sudah menggeluti dunia bela diri sejak dirinya masih ada di bangku SMP. Saat itu, dirinya memilih taekwondo sebagai disiplin bela diri. Sejak saat itu pula dia beberapa meraih gelar kejuaraan taekwondo.
“Kalau di taekwondo itu kebanyakan di Jogja, tapi ada juga secara nasional dan internasional. Kalau secara prestasi, pernah ikut PON (Pekan Olahraga Nasional) di Aceh. Pertama kali ikut PON,” kata Sangun saat ditemui Pandangan Jogja di Camp Han Academy Jogja, Sabtu (5/10).
Suasana latihan MMA di Han Academy Jogja. Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
Sangun mengungkapkan keberhasilannya menjadi kapten tim MMA Han Academy Jogja di usia muda adalah karena kemampuannya untuk memanajemen prioritas. Di satu sisi, dirinya harus menjaga kuliahnya tetap terjaga, namun juga tetap fokus pada pertandingan.
“Secara umum sekolahnya jadi, tandingnya juga jadi. Kalau misalnya kita disiplin dan bisa mengikuti arahan (latihan), secara umum itu bisa berprestasi di sekolah, bisa berprestasi di pertandingan,” jelas Sangun.
Suasana latihan MMA di Han Academy Jogja. Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
Namun, menurut Sangun menjadi kapten untuk tim Han Academy Jogja di ajang Road to MMA One Pride pada 11-12 Oktober di GOR UNY juga memberinya tekanan, tapi juga sekaligus membuatnya penasaran akan kemampuan para fighter MMA di Jogja.
ADVERTISEMENT
“Menurut saya gagal atau tidaknya tim kan tergantung kebodohan atau kecerdasan kaptennya. Tapi asik, ada tempat tanding. Lawan-lawannya mengerikan, tapi jadi kayak pengin gitu (untuk menantang),” kata Sangun.
Bagi yang penasaran dengan kemampuan Sangun dan timnya di Road to MMA One Pride di GOR UNY pada 11-12 Oktober mendatang, dapat segera mengamankan tiket di aplikasi One Pride MMA dengan harga tiket mulai Rp 35 ribu.