Konten Media Partner

Baru 6 Bulan, Kasus DBD di Gunungkidul Sudah Naik 5 Kali Lipat dari Tahun Lalu

18 Juli 2024 17:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus demam berdarah di Gunungkidul naik signifikan sepanjang tahun 2024 ini. Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dalam periode Januari-Juni 2024, total telah terjadi 1.281 kasus DBD di Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Jumlah ini jauh melampaui seluruh kasus sepanjang 2023 kemarin, di mana dalam setahun kasus DBD di Gunungkidul hanya 260 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan bahwa ada lima kapanewon atau kecamatan di Gunungkidul dengan tingkat DBD tinggi.
“Kapanewon tinggi kasus ada Wonosari, Paliyan, Playen, Semanu, dan Ponjong,” kata Ismono saat dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (18/7).
Jumlah kematian akibat DBD di Gunungkidul juga naik dibandingkan tahun lalu. Hingga pertengahan tahun, kasus kematian akibat DBD di Gunungkidul sudah ada 4 kasus, sedangkan tahun lalu sepanjang 2023 hanya ada 1 kasus kematian.
Tiap bulan jumlah kasus DBD di Gunungkidul fluktuatif. Pada Januari, kasus DBD di Gunungkidul ada 74 kasus; Februari 204 kasus; Maret 351 kasus; April 240 kasus; Mei 231 kasus; dan Juni ada di angka 181 kasus.
ADVERTISEMENT
“Kondisi memang masih fluktuatif, sulit diprediksi. Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik-jentik terus dilaksanakan,” ujar Ismono.