Baru Punya Hari Jadi, DIY Kini Jadi Salah Satu Provinsi Tertua di Indonesia

Konten Media Partner
7 Maret 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Yogyakarta. Foto: IStock
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Yogyakarta. Foto: IStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DPRD DIY dan Pemda DIY baru saja menyepakati Raperda tentang Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rapat paripurna di Kantor DPRD DIY pada Selasa (5/3) kemarin.
ADVERTISEMENT
DIY menjadi provinsi terakhir di Indonesia yang telah menetapkan hari jadinya, sebab sebelumnya DIY jadi satu-satunya provinsi yang belum memiliki hari jadi.
Dalam aturan tersebut, disepakati bahwa Hari Jadi DIY akan diperingati setiap tanggal 13 Maret.
Tanggal itu dipilih karena mengambil momen hadeging nagari atau berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Raperda ini menetapkan peristiwa Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat pada Hari Kamis Pon tanggal 29 Jumadil Awal, tahun Be 1680, bertepatan dengan 13 Maret 1755 sebagai Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata KGPAA Paku Alam X, membacakan sambutan Sri Sultan HB X dalam Rapat Paripurna bersama DPRD DIY pada Selasa (5/3).
Penandatanganan Perda Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Pemda DIY dan DPRD DIY, Selasa (5/3). Foto: DPRD DIY
Dengan begitu, maka secara normatif tahun 2024 ini DIY akan memperingati hari jadinya yang ke-269 tahun. Hal ini menjadikan DIY sebagai salah satu provinsi paling tua di Indonesia, hanya kalah dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, DKI Jakarta telah berdiri sejak tahun 1527 silam, artinya tahun ini akan berumur 497 tahun. Sementara provinsi-provinsi lain mayoritas menetapkan hari terbentuknya jadi provinsi sebagai hari jadinya, sehingga hari jadinya pasti setelah kemerdekaan Indonesia.
“Kalau provinsi lainnya kan mengambil hari jadi terbentuknya provinsi. Kan Kota Yogyakarta juga sudah tua to, masa kita lebih dulu kotanya daripada provinsi,” kata Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, saat dihubungi Pandangan Jogja pada Rabu (6/3).