Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
BEI DIY: Saham-Saham ‘Gorengan’ Bakal Ditandai, Tak Akan Diberi Ruang
8 Februari 2023 18:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irfan Noor Riza, mengatakan bahwa BEI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi adanya saham-saham ‘gorengan’ di Indonesia. Hal itu sebagai respons dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperingatkan bahaya saham gorengan seperti yang terjadi di India.
ADVERTISEMENT
BEI menurut Irfan telah melakukan pemantauan, pemeriksaan, serta pengawasan terhadap seluruh transaksi yang terjadi di bursa efek.
“Kami juga melakukan koordinasi pengawasan transaksi dengan SRO (Self-Regulatory Organizations) yang terdiri dari BEI, KPEI, dan KSEI, serta dengan OJK juga,” kata Irfan Noor Riza saat dihubungi, Rabu (8/2).
Saham-saham tertentu yang memiliki catatan khusus terkait fundamental dan volatilitas atau naik turunnya harga juga telah diberi notasi khusus yang kemudian dimasukkan ke dalam pengawasan khusus. Dengan begitu, saham-saham yang memiliki pergerakan mencurigakan akan langsung dapat dipantau dan ditandai.
Selain itu, BEI juga telah menerapkan sistem Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Reject Bawah (ARB) atas order saham yang mencapai level harga tertentu.
“Jadi kalau saham itu tiba-tiba naik untuk level harga tertentu, atau sebaliknya tiba-tiba turun, secara otomatis sistem itu akan melakukan auto reject, berhenti,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah tersebut menurut Irfan menjadi upaya perlindungan para investor dari saham-saham gorengan yang ada di Indonesia.
BEI menurut dia juga sudah mulai aktif melakukan edukasi kepada masyarakat dan investor untuk memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan transaksi saham. Hal itu sebagai upaya preventif supaya calon investor memiliki literasi yang lebih baik dan tidak gampang terjebak dalam permainan saham-saham gorengan.
Di DIY, edukasi-edukasi ini menurut Irfan telah masif dilakukan terutama di galeri-galeri investasi yang ada di DIY.
“Kami membantu secara masif melakukan sosialisasi dan edukasi dibantu oleh berbagai pihak khususnya galeri-galeri investasi yang ada di DIY, kami mempunyai kerja sama 51 galeri investasi yang ada di DIY untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait investasi di pasar modal, termasuk bagaimana trading dan berinvestasi ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai upaya perlindungan terhadap investor, galeri-galeri investasi itu menurut Irfan juga bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Menurut dia ada dua faktor yang dibutuhkan untuk menumbuhkan pasar modal, pertama pertumbuhan investor lokal dan kedua pertumbuhan perusahaan tercatat atau emiten. Dengan semakin banyak perusahaan yang terdaftar di pasar modal, maka masyarakat juga akan memiliki pilihan yang semakin banyak.
“Semakin banyak perusahaan tercatat, ibarat toko etalasenya semakin penuh, masyarakat akan semakin banyak pilihan. Jadi pilihlah saham-saham yang dalam tanda kutip bukan gorengan,” kata Irfan Noor Riza.