BEM Nusantara Coret Foto Muka Gibran, Jokowi, Anwar Usman di Tugu Yogyakarta

Konten Media Partner
27 Oktober 2023 20:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Aksi teatrikal BEM Nusantara DIY di Tugu Yogyakarta, Jumat (27/10). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Aksi teatrikal BEM Nusantara DIY di Tugu Yogyakarta, Jumat (27/10). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi demonstrasi dan teatrikal di Tugu Pal Putih Yogyakarta pada Jumat (27/10) sore.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi tersebut, mereka mencoret foto sejumlah tokoh mulai dari Gibran Rakabuming Raka, Joko Widodo, hingga Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman.
Koordinator BEM Nusantara DIY, Arya Dewi Prayetno, mengatakan bahwa dicoretnya muka Gibran, Jokowi, dan Anwar Usman merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintah dan MK yang dinilai sedang membangun dinasti politik.
"Kami menyilang muka Presiden Jokowi, Gibran, dan juga Anwar Usman karena mereka aktor-aktor yang mempertontonkan kepada muka publik bahwa mereka telah melakukan praktik dinasti politik yang sangat memalukan bangsa dan negara ini," kata Arya, Jumat (27/10).
Aksi teatrikal BEM Nusantara DIY di Tugu Yogyakarta, Jumat (27/10). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Dalam aksi tersebut, BEM Nusantara DIY menuntut supaya pemerintah mengembalikan lagi integritas MK sebagai suatu lembaga negara yang memiliki integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas.
ADVERTISEMENT
BEM Nusantara juga menuntut supaya Anwar Usman dicopot dari jabatannya saat ini sebagai Ketua MK karena dinilai telah menggunakan jabatannya sebagai alat untuk membangun dinasti politik keluarganya.
"Kami menuntut untuk mencopot Ketua Mahkamah Konstitusi, karena hari ini Mahkamah Konstitusi tidak lagi berdaulat dan berintegritas," ujarnya.
Aksi teatrikal BEM Nusantara DIY di Tugu Yogyakarta, Jumat (27/10). Foto: Widi RH Pradana
Aksi tersebut diikuti oleh perwakilan sekitar 25 perguruan tinggi di DIY. Setelah aksi ini, BEM Nusantara DIY menurutnya akan terus mengawal jalannya pemerintahan sampai tuntutan mereka dikabulkan melalui aksi-aksi di jalanan.