Konten Media Partner

Benarkah Buaya yang Makan Manusia Akan Dimusuhi oleh Buaya Lainnya?

21 Januari 2023 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buaya di alam liar. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buaya di alam liar. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah unggahan yang menunjukkan seekor buaya membawa jasad balita dari tengah sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, viral di media sosial, Jumat (20/1). Buaya itu berenang mundur sembari membawa jasad balita yang meninggal karena tenggelam ke pinggir sungai. Setelah sampai ke tepi, buaya kemudian melepaskan jasad tersebut lalu menghilang.
ADVERTISEMENT
Unggahan itu mendapat respons ratusan komentar dan ribuan retweet. Salah seorang warganet ada yang berkomentar bahwa berdasarkan cerita setempat, buaya yang pernah memangsa manusia dia akan diasingkan dan dimusuhi oleh buaya yang lain.
“Karena nanti circle buaya itu bisa apes, karena akan diburu sama manusia karena ulah satu ekor buaya pemakan manusia,” tulis salah seorang pengguna akun Tweeter @thebokiss.
Komentar tersebut juga mendapat respons cukup banyak dari warganet lain, dan beberapa di antaranya membenarkan dan mengatakan hal yang sama.
Tangkap layar cerita buaya pemakan manusia. Foto: Tangkap layar Twitter
Namun, ahli reptil yang merupakan Dosen Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM, Donan Satria Yudha, mengatakan bahwa hal itu belum terbukti secara ilmiah. Memang, banyak cerita-cerita legenda tentang buaya di berbagai daerah dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
“Kalau mitos-mitos banyak sekali, kalau saya bilang itu mitos,” kata Donan Satria Yudha, Sabtu (21/1).
Secara ilmiah, buaya menurut dia juga tidak memungkinkan untuk mengenali siapa saja yang pernah memangsa manusia. Sebab, buaya memiliki otak yang sangat kecil sehingga tidak bisa menyimpan memori yang cukup lama.
“Jadi dia lebih suka menggunakan otaknya untuk menyimpan memori jenis mangsanya daripada mengingat-ingat temannya yang pernah makan manusia,” jelasnya.
Berbeda dengan hewan jenis mamalia yang otaknya lebih besar, biasanya memang mampu merekam banyak informasi.
“Kalau mamalia masih mungkin, tapi kalau reptil seperti buaya itu mitos,” tegasnya.