Konten Media Partner

Berita Foto: Tilik Sungai di Hari Raya Kemerdekaan di Kali Winongo, Yogyakarta

17 Agustus 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Merah Putih raksasa berukuran 23x9 meter membentang di atas Sungai Winongo, Yogya pada Kamis (17/8) pagi. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Merah Putih raksasa berukuran 23x9 meter membentang di atas Sungai Winongo, Yogya pada Kamis (17/8) pagi. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi momen bersejarah yang dihormati dengan khidmat dan semangat nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Pukul sepuluh pagi, tatkala detik-detik proklamasi bersejarah dirayakan, lagu kebangsaan menggema di atas Sungai Winongo, Suryowijayan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada Kamis (17/8). Dalam suasana yang sarat dengan emosi dan penuh khidmat, proses pengibaran bendera dimulai.
Pengibaran bendera raksasa berukuran 23x9 meter, yang digagas oleh Pemuda Masjid Al-Azhar Mantrijeron dan Mapala UPN Veteran, tetap dilangsungkan dengan kesungguhan, meskipun cuaca tidak sepenuhnya mendukung.
Selain sebagai upacara peringatan, acara ini juga menjadi cara untuk 'tilik sungai', merenungi kembali makna sungai itu sendiri.
Sungai memiliki peran sentral sebagai bagian dari ekosistem yang penting bagi semua makhluk, termasuk manusia, flora, dan fauna.
Sungai Winongo, yang merupakan sungai besar, memiliki makna sejarah sebagai penanda batas wilayah barat kerajaan Mataram pada masa lalu.
Bendera Merah Putih raksasa berukuran 23x9 meter membentang di atas Sungai Winongo, Yogya pada Kamis (17/8) pagi.
Climber yang bertugas membentangkan bendera di atas Sungai Winongo, Yogya. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Climber yang bertugas membentangkan bendera di atas Sungai Winongo, Yogya. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Climber yang bertugas membentangkan bendera di atas Sungai Winongo, Yogya. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Warga sekitar Sungai Winongo menyaksikan pengibaran bendera di bawah gerimis. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja