Konten Media Partner

Berkat NFT, Semua Orang Bisa Jadi Seniman dan Kaya

13 April 2022 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Tangkapan layar Youtube Daily Social.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Tangkapan layar Youtube Daily Social.
ADVERTISEMENT
Dulu, untuk jadi seniman seseorang mesti melewati berbagai jenjang atau proses pendidikan baik di tingkat formal maupun non-formal. Saat ini, berkat adanya teknologi Non-Fungible Token (NFT) setiap orang bisa menjadi seniman, dan karya seni tidak lagi eksklusif, bisa diciptakan dan dikoleksi oleh siapapun.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Detty Wulandari, salah seorang seniman yang aktif menjadi kreator dan kolektor karya NFT dalam sebuah acara diskusi online yang diadakan oleh Indo NFT Festiverse, sebuah festival NFT terbesar di Indonesia, Minggu (10/4). Hal itu karena sistem NFT yang bersifat desentralisasi membuat setiap orang punya akses untuk membuat karyanya sendiri. Dan hal ini menurutnya makin mendekati pada kondisi dunia seni yang ideal.
“Menurut gue idealnya seni itu untuk semua orang,” kata Detty Wulandari.
Penilaian terhadap karya seni tak akan lagi tersentralisasi pada sosok kurator. Sifat yang terdesentralisasi membuat penilaian atas sebuah karya seni bergantung pada konsensus bersama para pelaku atau komunitas pegiat NFT tersebut.
Penilaian terhadap karya seni di dunia NFT menurutnya tak bisa lagi menggunakan parameter seni rupa konvensional. Perlu adanya perspektif baru untuk melihat sebuah karya seni di era yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dunia kesenian.
ADVERTISEMENT
“Memang agak revolusioner akhirnya, bahwa ada sistem yang memungkinkan artist atau kreator benar-benar punya kontrol penuh terhadap pendistribusian karyanya, tidak harus bergantung pada institusi lain,” lanjutnya.
Hal itulah yang membuat NFT jadi jauh lebih inklusif, dalam artian membebaskan siapa saja bisa masuk ke dalamnya. Siapa saja, tahu-tahu bisa jadi kreator atau seniman di dalam NFT dengan berbagai jenis karya yang nyaris tanpa batas.
Selain membuat setiap orang memiliki kesempatan jadi seniman, NFT juga akan membuat seniman-seniman yang sebelumnya tak terekspos jadi lebih terekspos. Saat ini, dari sekian banyak seniman, menurut Detty hanya segelintir saja yang bisa jadi seniman ternama dan punya kehidupan yang mapan.
“Yang benar-benar sukses kan cuma segelintir,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Karena menawarkan royalti kepada kreator atau senimannya setiap kali karya itu dijual, Detty menilai NFT jadi teknologi yang sangat menguntungkan bagi para seniman. Selama ini, seniman hanya mendapat keuntungan dari penjualan pertama saja. Namun dalam NFT, seniman akan tetap mendapat keuntungan dari penjualan kedua, ketiga, dan seterusnya.
Karena kekuatan komunitas, maka ekosistem dunia seni jadi lebih demokratis, akhirnya akan perlahan menghapus kesenjangan yang sangat lebar antara seniman yang ternama dengan seniman yang kurang mendapat tempat dalam dunia seni konvensional.
“Sistem conventional art selama ini membuat membuat beberapa seniman bisa amat sangat ternama, populer sekali. Kolektornya tambah kaya, tapi senimannya ya gitu-gitu aja,” kata Detty Wulandari.
NFT menurut Detty juga jadi solusi ketika tempat-tempat pameran dan galeri makin terbatas dan eksklusif. Sebab, NFT tak perlu ruang fisik untuk memajang atau memamerkan sebuah karya seni.
ADVERTISEMENT