Konten Media Partner

BPBD DIY: 4 Sungai Besar Selamatkan Jogja dari Banjir Besar Tahun Ini

6 Februari 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Code, salah satu sungai yang melintasi Jogja. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Code, salah satu sungai yang melintasi Jogja. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Empat sungai besar yang melintasi kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebut jadi penyelamat kawasan Jogja dari bencana banjir pada musim penghujan kali ini. Empat sungai besar itu di antaranya adalah Gajahwong, Code, Winongo, dan Progo.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, dalam jumpa pers di Kantor BPBD DIY, Selasa (6/2).
Keberadaan empat sungai yang membelah wilayah Jogja itu menurutnya menyelamatkan Jogja dari banjir. Padahal, cuaca di wilayah Jogja lebih ekstrem ketimbang wilayah lain karena adanya siklon anggrek.
“Hanya saja kita diuntungkan bahwa ada empat sungai besar yang mengalir membelah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu ada Kali Gajahwong, Kali Code, Kali Winongo, dan satu lagi Kali Progo,” kata Noviar Rahmad, Selasa (6/2).
Kepala BPBD DIY, Noviar Rahmad. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Keberadaan empat sungai besar itu membuat luapan-luapan air di darat masuk semua ke empat sungai tersebut sehingga meminimalisir terjadinya banjir yang agak besar seperti di daerah lain.
“Karena kita beruntung ada kali besar yang bisa menampung air-air yang berasal dari utara,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat pekan kemarin sebenarnya sempat terjadi banjir di sejumlah titik di Yogyakarta. Banjir tersebut menurutnya terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi serta banyaknya sungai-sungai kecil yang tersumbat oleh sampah.
Padahal sungai-sungai kecil itu berfungsi untuk mengalirkan air ke sungai-sungai besar tersebut.
“Sungai-sungai kecil yang mengarah ke kali besar tersebut itu tersumbat akibat buang sampah sembarangan, itu yang menyebabkan terjadinya luapan air. Tetapi hanya hitungan jam, setelah dibersihkan itu bisa kembali normal seperti sedia kala,” ujar Noviar Rahmad.