Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Capai Rp 1,8 Triliun Setahun, Bra Jadi Produk Ekspor Terbesar dari Yogya
15 Mei 2023 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Komposisi ekspor terbesar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata disumbang oleh produk pakaian berupa bra atau kutang.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Kawasan Berikat DIY, Heru K Setiono, mengatakan bahwa capaian ekspor bra terbesar DIY terjadi pada tahun lalu dengan nilai mencapai Rp 1,8 triliun. Nilai ini sudah menyumbang sekitar 20 persen dari total ekspor DIY pada tahun 2022 yang nilainya mencapai Rp 8,6 triliun.
“Bisa dikatakan ekspor terbesar dari DIY adalah bra,” kata Heru K Setiono, Senin (15/5).
Nilai ekspor itu menurutnya hanya ditopang oleh dua perusahaan saja dengan jumlah karyawan mencapai hampir 8.000 orang.
Heru mengatakan bahwa produk bra dari pabrik-pabrik di DIY memang berorientasi pada pasar ekspor. Menurutnya, 100 persen produk bra dari DIY dijual ke pasar luar negeri. Distribusinya pun hampir ke semua negara.
“Ekspornya hampir ke semua negara, terbesar ke Amerika, ada juga yang ke Eropa dan Asia,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, industri bra di DIY bisa berkembang karena beberapa faktor. Pertama karena memang produknya dibutuhkan oleh semua perempuan di dunia. Dari sisi regulasi ekspor, industri bra juga mendapatkan fasilitas penangguhan bea masuk dan pajak, atas bahan baku, mesin, dan sebagainya.
Pemerintah DIY sendiri menurut dia juga memberikan dukungan yang cukup baik untuk perkembangan industri fesyen, termasuk bra.
“Salah satunya dengan adanya statement dari Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X) bahwa ingin menjadikan Jogja sebagai Kota Fesyen,” kata Heru K Setiono.