Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Cerita Mahasiswa KKN UGM Bantu Persalinan Seorang Ibu di Atas Kapal di Papua
16 Agustus 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa KKN UGM, Muhammad Ivan Pratista, membantu proses persalinan seorang ibu saat berada di atas kapal di tengah lautan lepas Pulau Liki, Kabupaten Sarmi, Papua, pada Sabtu (10/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Ivan yang merupakan mahasiswa Program Studi Profesi Kedokteran itu berhasil membantu proses persalinan dengan selamat. Padahal, awalnya dia hanya berniat mengantar sang ibu yang bernama Nice Isabel Kondi itu ke fasilitas kesehatan.
Kisah ini bermula, saat Ivan dan anggota tim KKN-PPM UGM yang lain sedang melaksanakan program KKN seperti biasa. Namun, tiba-tiba ada teriakan seorang kader posyandu yang memanggil Ivan.
“Anak Ivan, tolong ada Mama Nice mau melahirkan!” seru ibu tersebut seperti dikutip dari laman UGM.
Sebagai mahasiswa dari Program Studi Profesi Kedokteran dan satu-satunya anggota tim dari bidang kesehatan, Ivan bergegas memeriksa kondisi Mama Nice yang sedang dalam posisi pembukaan tiga.
Sebenarnya pelayanan persalinan di wilayah Sarmi biasanya dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah tersebut. Namun, saat itu petugas kesehatan sedang tidak berada di tempat dan Mama Nice tidak punya pilihan lain. Semua setuju bahwa Mama Nice harus segera dibawa ke Rumah Sakit di pulau utama untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Namun, untuk menjangkau rumah sakit yang ada di pulau utama, mereka harus menyeberangi lautan menggunakan kapal speedboat.
Beberapa saat sebelum menuju dermaga penyeberangan, Ivan terlebih dahulu mengambil peralatan untuk dibawa di Puskesmas Pembantu, yang sebenarnya sangat terbatas. Alat yang tersedia hanya berupa alat untuk perawatan luka dan infus.
ADVERTISEMENT
Saat berangkat ke rumah sakit menggunakan speedboat, Mama Nice sudah dalam kondisi kontraksi dan lemas. Ivan jadi satu-satunya mahasiswa KKN UGM yang ikut mengantar Mama Nice bersama beberapa kader posyandu.
Tiga puluh menit perjalanan dan posisi kapal di tengah lautan lepas, Mama Nice mulai mengalami kontraksi yang hebat, pembukaan pun semakin besar dan harus segera dibantu bersalin. Dengan ombak yang menderu dan jauh dari daratan, Ivan mempersiapkan dirinya untuk membantu Mama Nice bersalin.
Dengan peralatan yang terbatas, ia pun membantu proses persalinan Mama Nice.
“Bersyukur, persalinan dapat berjalan dengan lancar, kira-kira pukul dua siang lahir bayi laki-laki dengan sehat dan ibunya pun sehat,” ucap Ivan.
Saat speedboat kembali ke pulau, semua orang bahagia menyambut kelahiran anak Mama Nice. Kebahagiaan semakin bertambah saat Mama Nice mengumumkan nama anak laki-laki yang ia lahirkan tersebut. Saat perjalanan kembali ke pulau, Mama Nice memutuskan untuk memberi nama bayi laki-lakinya yang baru lahir itu dengan nama Ivan Maureets Teno, sesuai dengan nama Ivan yang telah menolong ibu dari bayi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya beri nama Ivan,” kata Mama Nice dengan berkaca- kaca.
Ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ivan yang telah menolongnya. “Saya berterima kasih dan bersyukur kepada orang-orang telah menyelamatkan jiwa saya dan anak saya,” ujar Mama Nice tersenyum dengan menggendong bayinya.
Maureets sendiri merupakan nama driver speedboat yang mengantar mereka ke rumah sakit. Sedangkan Teno adalah nama marga keluarga mereka.