Konten Media Partner

Dapat Jatah Dana Keistimewaan Rp 1 Miliar, Lurah di DIY Mau Ngapain?

30 Oktober 2023 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lurah Kalirejo, Kokap, Kulon Progo, Lono. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Lurah Kalirejo, Kokap, Kulon Progo, Lono. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menganggarkan Rp 1 miliar untuk setiap kalurahan di DIY menggunakan Dana Keistimewaan (Danais). Anggaran tersebut ditujukan untuk mensukseskan program Reformasi Kalurahan yang sedang dijalankan oleh Pemda DIY.
ADVERTISEMENT
Apa yang akan dilakukan oleh para lurah di DIY untuk mengelola dana ini?
Lurah Kalirejo, Kokap, Kulon Progo, Lono, mengatakan bahwa ada dua masalah utama di kalurahannya yang akan ditangani menggunakan dana tersebut, yakni masalah kemiskinan dan stunting. Dua hal itu masih jadi masalah utama kalurahannya yang berada paling ujung barat wilayah DIY itu, berbatasan langsung dengan Purworejo, Jawa Tengah.
“Kemiskinan di Kalirejo masih di angka 39,2 persen, stunting kita juga masih luar biasa, jadi banyak sekali yang harus dikerjakan,” kata Lono saat ditemui di tengah acara Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi di Monumen Jogja Kembali (Monjali) pada Sabtu (28/10) kemarin.
Ilustrasi pengecekan bayi stunting. Foto: Shutterstock
Masalah kemiskinan akan disiasati dengan berbagai cara, misalnya dengan pemberian pendampingan untuk UMKM-UMKM di Kalirejo melalui BUMKal, pengembangan sektor pariwisata untuk membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kalirejo sebagai sentra penghasil gula kelapa, menurutnya juga akan melakukan pendampingan kepada para perajin gula kelapa mulai dari tahap produksi sampai ke pemasarannya sehingga hasil yang mereka dapat bisa lebih optimal.
Sedangkan masalah stunting, akan disiasati dengan pendampingan kepada para ibu hamil (bumil) serta bayi supaya nutrisinya terpenuhi.
“Kemiskinan dan stunting ini juga sesuai dengan arahan Pemerintah Daerah, sebab untuk melahirkan generasi berkualitas, dua masalah ini harus diselesaikan,” kata Lono.
Lurah Sambirejo, Prambanan, Sleman, yang juga Sekretaris Bidang Reformasi Birokrasi Kalurahan dan Urusan Keistimewaan Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan se-DIY ‘Nayantaka’, Wahyu Nugroho. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Hal itu sesuai dengan yang disampaikan oleh Sekretaris Bidang Reformasi Birokrasi Kalurahan dan Urusan Keistimewaan Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan se-DIY ‘Nayantaka’, Wahyu Nugroho. Kini, Wahyu juga menjabat sebagai lurah di Sambirejo, Prambanan, Sleman.
Menurutnya, kemiskinan dan stunting menjadi masalah prioritas yang mesti diatasi menggunakan Dana Keistimewaan yang akan dibagikan ke seluruh kalurahan di DIY.
ADVERTISEMENT
Kalurahan-kalurahan di DIY menurutnya juga telah dibekali dengan cara-cara strategis untuk menekan angka stunting dan kemiskinan di wilayahnya masing-masing. Dengan Rp 1 miliar Danais yang akan dibagikan, ada beberapa hal yang bisa mereka lakukan.
Pertama, kalurahan bisa mulai membentuk Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR), yang akan menjadi wadah para remaja sebelum memasuki jenjang pernikahan. Bagi pasangan yang baru menikah, juga akan diwadahi dengan pelatihan bagi keluarga baru.
“Setelah hamil, kita ada yang namanya pelatihan atau kelas ibu hamil di masing-masing kalurahan. Setelah itu melahirkan, juga ada kelas balita, kelas batita, dan kelas di atas 5 tahun, ini sudah mulai kita petakan programnya,” kata Wahyu Nugroho.
Lurah Tamanmartani, Prambanan, Sleman, yang juga Ketua Paguyuban Narantaka, Gandang Hardjanata. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Lurah Tamanmartani, Prambanan, Sleman, Gandang Hardjanata, yang juga Ketua Paguyuban Nayantaka menyampaikan bahwa dana tambahan ini akan sangat berarti bagi tiap kalurahan, terutama untuk mengatasi masalah kemiskinan dan stunting di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Dana Desa dari Pemerintah Pusat yang ada selama ini sudah banyak terserap untuk program-program yang disiapkan oleh Pemerintah Pusat. Jadi, tak banyak terobosan atau program yang bisa dilakukan oleh para lurah karena anggaran yang terbatas.
“Tentu akan sangat membantu, terutama untuk dua poin masalah, untuk mengurangi kemiskinan dan juga menekan stunting. Itu adalah dua tugas utama dari Ngarsa Dalem yang tertuang di dalam visi dan misi Beliau, itu yang harus kita kerjakan,” kata Gandang.
Di kalurahannya sendiri, Pemerintah Kalurahan menurutnya masih menggodok program-program strategis yang akan dilaksanakan dengan dana tambahan ini.
“Teknisnya ini baru digodok, apa saja yang perlu dilakukan akan kita bahas bersama di kalurahan,” ujarnya.