Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Debat Cabup Sleman soal PAD: Kustini Bawa UMKM ke Tol, Harda Fokus ke BUMD
28 Oktober 2024 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Debat perdana Calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 telah digelar pada Minggu (27/10) malam kemarin. Salah satu topik yang dibahas adalah bagaimana strategi kedua cabup dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Sleman.
ADVERTISEMENT
Cabup Sleman nomor urut 1, Kustini Sri Purnomo, fokus untuk mengoptimalkan dan meningkatkan pendapatan UMKM, salah satunya dengan menempatkan mereka di rest area jalan tol. Sedangkan Cabup Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya, fokus meningkatkan PAD Sleman melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Menurut Kustini, jalan tol dan stasiun kereta api di Sleman dapat memacu ekonomi baru. Menurutnya, potensi ini dapat dimanfaatkan dengan memfasilitasi UMKM Sleman di rest area tol dan mengembangkan sektor pariwisata sekitar.
“Sleman sebentar lagi akan tumbuh ekonomi baru dengan adanya tol dan stasiun kereta api. Ini akan kita bentuk rest area, di rest area ini semua UMKM yang ada di Sleman kita butuh di sana (rest area),” ujar Kustini saat menjawab moderator dalam debat tersebut.
ADVERTISEMENT
Kustini juga menyebutkan bahwa peran UMKM akan menyebar di wilayah Kalasan, Tempel, dan Gamping, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. “Sekaligus nanti kita menumbuhkan adanya pariwisata,” tambahnya.
Di sisi lain, calon Bupati nomor urut 2, Harda Kiswaya, menyampaikan bahwa peningkatan PAD juga harus diiringi dengan penguatan integritas Sumber Daya Manusia (SDM). Ia mengusulkan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha serta mengoptimalkan kerja sama BUMD Aset.
“Pertama yang akan saya lakukan sumber daya manusia harus berintegritas untuk mengurangi bocoran. Penting kemudian memahami sistem administrasinya. Kemampuan SDM Kabupaten Sleman terbatas harus minta bantuan kantor akuntan publik untuk memeriksa para wajib pajak,” terang Harda.
Selain itu, ia juga menambahkan, “Membentuk BUMD aset atau aneka usaha sehingga nanti bisa bekerja sama,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Debat perdana yang berlangsung selama 1,5 jam ini terbagi menjadi enam segmen dengan tema "Kesejahteraan Rakyat, Ekonomi, dan Sumber Daya Alam." Panelis debat terdiri dari sejumlah akademisi, yaitu Arie Ruhyanto dari Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM, Wasingatu Zakiyah dari Caksana Institute, Gugun El Guyanie dari Hukum dan Tata Negara UIN Sunan Kalijaga, serta Bahrul Fauzi Rosyidi dari Departemen Ekonomika dan Bisnis SV UGM.
Dalam sesi ini, para kandidat diberikan pertanyaan seputar strategi peningkatan PAD, pertumbuhan ekonomi, krisis air, dan pengelolaan pasar tradisional di Sleman.