Di Tengah Isu Resesi, Pembangunan Apartemen di Yogya Malah Tancap Gas

Konten Media Partner
27 Oktober 2022 20:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan Mataram City, Yogyakarta. Foto: Dok Mataram City
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Mataram City, Yogyakarta. Foto: Dok Mataram City
ADVERTISEMENT
Di tengah isu perlambatan ekonomi di tanah air bahkan resesi di level global pembangunan apartemen di kawasan Mataram City, Jalan Palagan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), malah tancap gas pol. Pengembang kawasan tersebut, PT Saraswanti Indoland Development, Tbk (SWID), mengucurkan Rp 181,5 miliar untuk pembangunan 2 tower yang ditargetkan selesai dalam 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan Bisnis & Sekretaris Perusahaan SWID, Agung Cucun Setiawan mengatakan bahwa isu resesi memang mengemuka seiring dengan perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir. Tapi di sisi lain, banyak ekonom dan juga data menunjukkan ekonomi Indonesia cukup kuat, berbeda dengan negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat.
“Negara maju ekonominya bergantung pada ekspor, Indonesia sebaliknya karena permintaan dalam negeri. Jadi saat global guncang, Indonesia relatif bisa kuat. Jadi kita terus saja tancap gas, sekaligus menunjukkan komitmen pada shareholders dan customer kita,” papar Agung saat jumpa pers launching Tower Arjuna-Bima : Apartemen Metaverse, di Hotel Alana Kawasan Mataram City, Rabu (26/10).
Direktur Pengembangan Bisnis & Sekretaris Perusahaan SWID, Agung Cucun Setiawan. Foto: ES Putra
Agung Cucun menambahkan, dua tower apartemen -Arjuna dan Bima- akan menjadi menara keempat dan kelima untuk melengkapi 3 tower sebelumnya, yakni The Alana Yogyakarta Hotel (Tower Nakula), Mataram International Convention Center (MICC), serta dua tower apartemen lainnya (Sadewa dan Yudhistira) yang ada di kawasan mixed-use building Mataram City Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Semuanya lengkap jadi tower Pandawa Lima. Kita memang terinspirasi dari value Jawa. Launching dan ground breaking ini kita ada tarian Bima, tarian Flash Mob Beksan Wanara, dan juga pertunjukan wayang kulit. Apartemen kita hadir dengan fasilitas futuristik, metaverse tapi kita tidak lupa dengan value kita sendiri,” tambah Agung.
Direktur Pemasaran PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID), Ratri Paramita (kanan) dan General Manager The Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, Merlin P Manulang, saat jumpa pers Rabu (26/10). Foto: ES Putra
Di kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID), Ratri Paramita menambahkan dua tower yang segera dibangun tersebut hadir dengan konsep berbeda dari apartemen-apartemen lainnya di DIY. Tak hanya menawarkan kenyamanan dan kelengkapan fasilitas, namun berbagai fitur smart home system akan semakin menambah kenyamanan penghuni.
Mulai dari desain yang futuristic dan timeless, fasilitas smart door lock, STB/TV control, light control, smart cctv hingga virtual payment gateway.
ADVERTISEMENT
"Kami sebut sebagai Apartemen Jaman Metaverse. Apartemen yang akan menjadi konsep hunian yang memungkinkan penghuni untuk bisa memiliki, mengelola, dan mengontrol unit apartemennya dalam satu genggaman, yaitu smartphone," katanya.
Dari total 685 unit di 2 tower apartemen tersebut, Ratri mengungkap pada saat sebelum launching sudah terjual 185 unit.
“Kita kerjasama dengan perbankan sehingga konsumen juga dimudahkan untuk bisa memiliki apartemen di Mataram City,” katanya.
Maket tower Arjuna dan Bima.
Terakhir, General Manager The Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, Merlin P Manulang, menyatakan bahwa bersamaan dengan launching 2 tower baru tersebut, Alana juga meluncurkan 8 meeting room baru. Sehingga total kini Alana yang berada di Tower Nakula memiliki total 23 meeting room.
“Ini makin mengukuhkan The Alana sebagai hotel MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) terbesar di Yogya karena kami juga memiliki ballroom hotel terbesar di Yogya dengan kapasitas hingga 3000 orang,” kata Merlin.
ADVERTISEMENT
Sinergi hotel dan apartemen menurut Merlin akan menunjang kawasan sehingga mengangkat citra apartemen dibanding dengan apartemen lain yang dibangun sendirian.
“Kawasan mixed use yang modern. Dan secara praktis, jika yang meeting banyak kan bisa pakai apartemen milik investor. The Alana 70 persen pendapatan dari MICE berbeda denga hotel lain yang mengandalkan Free Individual Traveller (FIT),” pungkas Merlin.