Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Difabel di Gunungkidul Susah Bikin SIM, Tes Kesehatan Harus ke RSA UGM di Sleman
9 September 2023 18:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penyandang disabilitas di Gunungkidul mengeluhkan kesulitan mereka dalam membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) D. Pasalnya, mereka sampai saat ini hanya bisa melakukan tes kesehatan di RSA UGM yang berada di Gamping, Sleman.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh salah seorang penyandang disabilitas asal Gunungkidul, Mariman, kepada Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan, dalam acara Jumat Curhat di Kafe Tarumartani pada Jumat (8/9) kemarin.
Jarak RSA UGM yang jauh membuat para penyandang disabilitas kesulitan karena memakan banyak waktu. Karena itu, Mariman mempertanyakan apakah tes kesehatan tersebut bisa dilakukan di Polres Gunungkidul saja.
"Pembuatan SIM D di Gunungkidul dan cek kesehatan di RSA UGM menjadi kendala teman-teman difabel karena jarak yang jauh, apakah di Polres Gunungkidul tidak ada? Karena proses ini memakan waktu perjalanan," kata Mariman.
Keluhan dalam pembuatan SIM juga disampaikan oleh pendamping penyandang disabilitas tuli, Maryono. Seringkali, penyandang disabilitas tak mendapat kejelasan terkait prosedur pembuatan SIM.
ADVERTISEMENT
"Untuk pembuatan SIM kami diarahkan ke RS Bhayangkara dan Polres untuk membuat SIM. Namun sesampainya di Polres ada yang menerima, ada yang menolak dan ada yang diarahkan ke Rumkit Bhayangkara. Ketika sampai Rumkit Bhayangkara diloloskan," kata Maryono.
"Untuk di Polres sendiri belum ada untuk layanan tuna Rungu, kaitannya dengan layanan computer based dengan bahasa yang sederhana," lanjutnya.
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menanggapi keluhan masyarakat penyandang disabilitas dalam proses pembuatan SIM.
Kaitannya dengan tes kesehatan penyandang disabilitas, dia mengakui bahwa saat ini alat-alat tersebut hanya ada di RSA UGM. Namun dia akan mengupayakan supaya alat tersebut bisa dibawa ke kabupaten-kabupaten yang jauh dari pusat kota sehingga lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
"Alat-alat khusus tersebut hanya dipunyai di RSA UGM, kalau alat tersebut bersifat portable maka kami akan bawa alat tersebut dengan dokternya dengan jadwal tertentu di Gunungkidul dan Kulon Progo. Namun jika bukan Portable kami akan menyiapkan pemberangkatan khusus bersama disesuaikan jadwalnya," kata Irjen Pol Suwondo Nainggolan.
Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada para penyandang disabilitas karena belum bisa memberikan pelayanan secara optimal.
"Kami meminta maaf belum maksimal dalam melayani penyandang disabilitas, kami akan briefing kepada jajaran agar bisa memberikan informasi ke bawah sehingga mereka paham prosedurnya," ujarnya.