Konten Media Partner

Dinas Pendidikan: Kasus Self Harm 23 Siswa di Gunungkidul Tiru Tren TikTok

7 Maret 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Berita ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan menyakiti diri sendiri atau self harm. Jika Anda merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan atau pernah berpikir untuk melakukan tindakan menyakiti diri sendiri, segeralah memeriksakan diri ke psikolog atau fasilitas kesehatan terdekat.
Ilustrasi korban self harm sedang diberi pendampingan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban self harm sedang diberi pendampingan. Foto: Pexels
Sebanyak 23 siswa SMP di Saptosari, Gunungkidul, dilaporkan melakukan aksi melukai diri sendiri atau self harm.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengungkapkan puluhan siswa yang melakukan aksi self harm tersebut disebabkan karena mengikuti tren yang ada di media sosial TikTok.
“Peristiwa self harm ini dilakukan oleh siswa karena meniru tren TikTok,” kata Nunuk saat dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (7/3).
Selain itu, rata-rata siswa yang menjadi korban tersebut juga kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Sebab, orang tua mereka banyak yang tiap hari bekerja di luar Gunungkidul. Ada juga siswa yang tinggal hanya dengan kakek atau neneknya saja.
Peristiwa ini menurutnya juga terjadi di rumah, bukan di lingkungan sekolah. Selain itu, peristiwa ini juga sudah terjadi pada November 2023, bukan kasus yang baru saja terjadi.
ADVERTISEMENT
“Pascaperistiwa tersebut, sekolah melakukan pendampingan terhadap siswa-siswa tersebut bersama tim kesiswaan, guru BK, dan berkolaborasi dengan Puskesmas Saptosari,” lanjutnya.
Sekolah dan puskesmas menurutnya juga tengah melakukan tindakan preventif melalui konselor sebaya yang melibatkan siswa dari sekolah tersebut. Hingga saat ini, puskesmas telah melakukan pendampingan awal dan skrining perkembangan siswa pada Februari 2024 dan 4 Maret 2024 kemarin.
“Di antaranya menyampaikan tentang materi kesehatan reproduksi, kesehatan mental, sosial emosional dan lain-lain pada siswa,” ujarnya.