Konten Media Partner

Disbud DIY Rencanakan Pembangunan Gedung Orkestra Berstandar Internasional

15 Juli 2024 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertunjukan orkestra kolaborasi Disbud DIY dan Malbourne Royal Orchestra di Candi Prambanan pada Kamis (11/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan orkestra kolaborasi Disbud DIY dan Malbourne Royal Orchestra di Candi Prambanan pada Kamis (11/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengungkapkan rencana Disbud DIY membangun gedung orkestra berstandar internasional di Jogja.
ADVERTISEMENT
Hal itu ia ungkapkan setelah gelaran konser orkestra di Candi Prambanan pada Kamis (11/7) kemarin, yang merupakan kolaborasi antara Disbud DIY, Melbourne Symphony Orchestra (MSO), dan Yogyakarta Royal Orchestra (YRO).
Menurut Dian, dibutuhkan fasilitas yang lebih memadai untuk mendukung talenta-talenta musisi orkestra di Jogja.
“Untuk gedung, kita memang punya niat yang serius untuk mengembangkan ekosistem orkestra dengan sarana dan prasarana yang representatif berstandar internasional,” kata Dian, Kamis (11/7).
“Tentu saja kita berharap akan muncul talenta-talenta baru ke depan yang bisa mendapatkan kesempatan dan peluang, tidak hanya di level regional, bahkan juga internasional,” lanjutnya.
Foto bersama dalam pertunjukan orkestra kolaborasi Disbud DIY dan Malbourne Royal Orchestra di Candi Prambanan pada Kamis (11/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Pembangunan gedung pertunjukan orkestra ini menurut Dian juga sudah masuk ke dalam usulan prioritas Disbud DIY, sehingga tinggal menunggu waktu saja terkait dengan penyaluran anggaran dari Pemda DIY.
ADVERTISEMENT
Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Kanjeng Pangeran Haryo (KHP) Notonegoro, juga mengatakan bahwa Jogja saat ini sangat membutuhkan gedung pertunjukan orkestra yang representatif.
Sebab, jika mengadakan pertunjukan orkestra di outdoor seperti yang selama ini banyak dilakukan di Jogja, teknisnya sangat sulit.
“Kalau kita main di outdoor pun sekarang kan enggak mungkin orkestra itu dimainkan di lapangan, dan itu kapasitas pun hanya seribu, masyarakat jadi ngomel-ngomel karena enggak kebagian tiket,” kata KPH Notonegoro.
“Mau enggak mau kita harus mulai bergerak untuk punya gedung orkestra yang representatif. 4 sampai 5 tahun ke depan harus sudah jadi,” ujarnya.