Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Dishub: DIY Kurang 12 Ribu Lampu, Setahun Cuma Tambah 100, Itu pun Banyak Dicuri
13 Februari 2023 18:38 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengatakan bahwa masih banyak ruas jalan di DIY yang kurang penerangan. Di Jalan Provinsi saja, dia mengatakan DIY masih kekurangan sekitar 12.000 unit lampu penerangan jalan.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, banyak ruas jalan di DIY yang minim penerangan pada malam hari.
“Kami sudah mengidentifikasi kebutuhan kita terkait APJ atau alat penerangan jalan, ini cukup besar, sekitar 12.000-an unit yang perlu kita siapkan untuk melengkapi semua,” kata Ni Made Dwipanti Indrayanti pekan kemarin.
12.000 unit lampu jalan itu menurut Made baru yang menggunakan tenaga listrik konvensional, belum lampu-lampu yang menggunakan tenaga surya karena tak terjangkau sambungan listrik. Di sisi lain, pemenuhan APJ DIY setiap tahun hanya sekitar 100-an unit.
“Dari sisi pemenuhan pertahun saja kita cuma sedikit yang difasilitasi, hanya 90 sampai 100-an titik, paling banyak 200-an jika ada bantuan lebih,” ujarnya.
Kondisi jalanan di DIY yang masih gelap juga dikeluhkan oleh banyak wisatawan sejak lama. Hal itu disampaikan oleh Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DPD DIY, Bobby Ardyanto Setyo Aji.
ADVERTISEMENT
Kondisi ruas jalan yang kurang penerangan ini menurut dia terdapat baik di kawasan kota maupun di kabupaten seperti jalur-jalur menuju kawasan wisata. Selain masih banyak ruas jalan yang belum dapat penerangan, sering juga dijumpai lampu-lampu penerangan yang mati namun tak segera diperbaiki.
“Kita masih banyak menjumpai penerangan jalan yang belum standar, dan yang kedua kalau pun sebenarnya titik-titiknya sudah ada tapi tidak ter-maintenance dengan baik sehingga mati dan digantinya lama,” kata Bobby Ardyanto Setyo Aji.
Masalah penerangan jalan ini menurut dia tidak hanya dikeluhkan oleh para wisatawan, tapi juga masyarakat asli Yogya. Pasalnya, kondisi jalan yang gelap memunculkan risiko keamanan yang lebih tinggi, tak hanya menyebabkan kecelakaan tapi juga bisa memicu berbagai jenis kejahatan jalanan.
ADVERTISEMENT
“Tawuran, klitih, itu kan kebanyakan terjadi di jalan-jalan yang gelap,” kata dia.
Tim Pandangan Jogja telah melakukan penelusuran di sejumlah ruas jalan di Kota Yogya dan sekitarnya pada malam hari. Hasilnya, hampir semua jalan yang kami lalui memang cenderung gelap. Ruas jalan dengan penerangan yang cukup layak hanya ada di pusat kota, seperti kawasan Malioboro.
Namun, di Jalan Jenderal Soedirman yang masih termasuk pusat kota dengan penerangan terbaik di Yogya ternyata kondisi penerangannya juga masih kurang. Lampu jalan memang dipasang lebih banyak ketimbang ruas jalan lain, baik di sisi kanan maupun kiri jalan. Tapi kami masih merasakan ruas jalan tersebut kurang terang, kami juga menjumpai banyak lampu jalan yang mati.
ADVERTISEMENT
Di ruas jalan lain, seperti di sekitar Stadion Mandala Krida, di Jalan Kusumanegara, hingga Jalan Godean, penerangan jalan semakin buruk. Lampu-lampu jalan yang tersedia tak mampu memberikan penerangan yang layak. Di Jalan Godean, kami juga semakin banyak menemui lampu jalan yang mati.
Jalan Ring Road, yang merupakan Jalan Nasional kondisinya juga masih banyak titik yang gelap. Di Ring Road Utara misalnya, kami menemukan banyak lampu jalan yang mati. Di Ring Road Barat bahkan ada sekitar 1 kilometer ruas jalan yang semua lampunya mati sehingga ruas jalan tersebut menjadi gelap gulita.
Tapi, juara jalan gelap di Yogya yang kami telusuri adalah Jalan Kabupaten. Dari ujung selatan sampai ujung utara, jumlah lampu jalan yang terpasang bisa dihitung jari, nyaris tak ada lampu jalan yang menyala sama sekali. Penerangan di Jalan Kabupaten hanya mengandalkan lampu bangunan-bangunan yang ada di tepi jalan.
ADVERTISEMENT
“Hampir setiap malam kami melewati Jalan Kabupaten banyak yang dicurigai melakukan tindak kejahatan,” kata Bripda Bekti, petugas kepolisian dari Polda DIY yang kami temui saat sedang menjalankan tugas patroli pada malam hari di Jalan Kabupaten beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, ruas-ruas jalan dengan penerangan minim seperti Jalan Kabupaten memang memiliki kerawanan lebih tinggi terjadinya aksi kejahatan jalanan seperti klitih. Dari ruas-ruas jalan yang tim Pandangan Jogja telusuri, Jalan Kabupaten memang juara untuk jalan gelap. Dari ujung selatan sampai utara, nyaris tak ada lampu jalan yang tersedia. Penerangan jalan hanya mengandalkan lampu-lampu dari bangunan di sekitarnya.
“Tingkat kerawanan di Jalan Kabupaten bisa dikatakan banyak kejadian terutama kenakalan remaja,” ujarnya.