Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten Media Partner
Dishub DIY Susun Model Lalu Lintas untuk Penutupan Plengkung Gading
23 Januari 2025 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Perhubungan (Dishub) DIY tengah menyusun model lalu lintas sebagai bagian dari rencana penutupan Plengkung Gading, Yogyakarta. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY, Rizki Budi Utomo, Kamis (23/1).
ADVERTISEMENT
“Kalau posisi sekarang kami sedang membuat model lalu lintasnya,” kata Rizki saat dihubungi Pandangan Jogja.
Sebelum tahap ini, Dishub DIY telah melalui beberapa tahapan, yakni rapat koordinasi dan survei pencacahan lalu lintas (traffic counting).
"Ada tahapan-tahapan yang kita lakukan, seperti rapat koordinasi yang sudah beberapa kali dilakukan, survei pencacahan lalu lintas, dan sudah dilakukan,” ujarnya.
Rizki menjelaskan bahwa pembuatan kajian model lalu lintas ini merupakan tahap ketiga. Setelah model selesai, Dishub DIY akan melakukan uji coba pengaturan lalu lintas dan evaluasi.
Dishub DIY mengusulkan dua skema uji coba untuk mengurangi dampak lalu lintas, yaitu penerapan sistem satu arah dari utara ke selatan atau penutupan total akses ke Plengkung Gading.
ADVERTISEMENT
Permasalahan di Kawasan Njeron Beteng
Menurut Rizki, rencana penutupan ini didasarkan pada sejumlah permasalahan di Segmen 2 Kawasan Sumbu Filosofi, tepatnya di Kawasan Njeron Beteng antara Kilometer Nol hingga Plengkung Gading. Salah satu temuan utama adalah keretakan pada struktur bangunan Plengkung Gading yang berpotensi mengalami kerusakan lebih lanjut akibat friksi kendaraan dan getaran lalu lintas.
"Pada saat kita memetakan permasalahan penataan Kawasan Sumbu Filosofi itu, pada Segmen 2 (Kawasan Njeron Beteng, antara Km 0 - Plengkung Gading), ada temuan struktur bangunan plengkung yang mengalami keretakan, yang berpotensi rusak ketika ada friksi lalu lintas/kendaraan, atau karena getaran," jelasnya.
Rizki juga menyoroti perilaku pengendara yang kerap berhenti di dalam area plengkung saat menunggu lampu merah. Hal ini dianggap dapat memperburuk kerusakan. Selain itu, Dishub DIY mencatat pelanggaran seperti bus yang masuk ke Kompleks Keraton meskipun terdapat rambu larangan.
ADVERTISEMENT