Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Diskop UKM DIY Dorong Koperasi Manfaatkan Gratis Ongkir di SiBakul Jogja
18 Desember 2024 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) DIY mendorong koperasi-koperasi di DIY untuk mengoptimalkan platform SiBakul Jogja. Pasalnya, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari platform tersebut untuk pengembangan koperasi, misalnya Klinik Koperasi dan program gratis ongkir.
ADVERTISEMENT
Rabu (18/12), Diskop UKM DIY mengundang sejumlah koperasi yang sudah berada di bawah pembinaan mereka untuk mengoptimalkan fasilitas Klinik Koperasi yang ada di SiBakul Jogja.
Menurut Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM DIY, Setyo Hastuti, Klinik Koperasi berfungsi seperti rekam medis bagi koperasi. Data ini memungkinkan dinas untuk memberikan pembinaan yang lebih tepat sasaran.
"Klinik Koperasi itu mempermudah, sebetulnya itu adalah semacam rekam medis dari koperasi. Jadi kalau kita tahu rekam medis masing-masing koperasi, kita akan tahu bagaimana membina koperasi tersebut, mengarahkan koperasi tersebut ke arah apa," kata Setyo saat ditemui Pandangan Jogja, Rabu (18/12).
Data yang digunakan di Klinik Koperasi terintegrasi dengan sistem ODS (Online Data System) Kementerian Koperasi. Namun, Diskop DIY melengkapinya dengan enam aspek pembinaan: SDM, kelembagaan, produksi, keuangan, digitalisasi, dan pemasaran.
ADVERTISEMENT
"Misalnya saja, untuk digitalisasi, mereka sudah punya aplikasi manajemen keuangan belum? Kalau sudah punya, bagaimana pelaksanaannya? Bagaimana pelaporan keuangannya? Kalau belum, itu bisa di-download," ujar Setyo.
Ia juga menyayangkan masih sedikitnya koperasi di DIY yang telah memanfaatkan layanan market hub di SiBakul Jogja, padahal ada layanan gratis ongkir yang saat ini telah dimanfaatkan oleh sekitar 4.000 UMKM.
Dari sekitar 2.059 koperasi di DIY dengan 324 yang sudah menjadi binaan langsung Diskop DIY, baru satu koperasi yang memanfaatkan layanan tersebut. Padahal, produk-produk dari koperasi di DIY sebenarnya potensial untuk dipasarkan secara lebih luas, terutama untuk koperasi produksi dan pemasaran.
“Misalnya, ada koperasi yang isinya UMKM. Salah satunya ada UMKM fesyen. Masuklah ke katalog, nanti ikut dalam seragam atas nama koperasi itu, kan bisa dalam jumlah yang besar. Nah, ini kami sedang mendorong hal seperti itu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan salah satu UMKM di DIY yang bergerak di bidang peternakan dan kini sudah bisa masuk ke katalog nasional.
“Dia menyediakan bibit kambing, kalau nasional kan pengadaan kementerian. Hal-hal seperti itu, potensinya banyak sebetulnya,” kata Setyo Hastuti.