Konten Media Partner

Dosen ASN ISI Yogya Demo Tuntut Pencairan Tukin: Kami Harus Kerja Sampingan

3 Februari 2025 14:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah dosen ASN ISI Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayar sejak 2020 oleh pemerintah. Foto: Iqbaltwq/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah dosen ASN ISI Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayar sejak 2020 oleh pemerintah. Foto: Iqbaltwq/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Sejumlah dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendikti-Saintek (ADAKSI) ISI Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi di depan Rektorat ISI Yogya pada Senin (3/2) pagi. Mereka menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayarkan sejak tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Koordinator ADAKSI ISI Yogyakarta, Titis Setyono Adi Nugroho, menegaskan bahwa tukin sangat penting bagi mereka, tak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan hidup tapi juga untuk mendukung kegiatan mereka sebagai dosen.
“Tukin penting banget, karena dari situ bisa untuk penelitian dan kegiatan dosen lain yang biasanya pakai dana pribadi. Nulis jurnal pun pakai biaya pribadi,” ujarnya, Senin (3/2).
Sejumlah dosen ASN ISI Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayar sejak 2020 oleh pemerintah. Foto: Iqbaltwq/Pandangan Jogja
Ia mengungkapkan bahwa honor yang diterima dosen selama ini hanya berupa gaji pokok dan uang lauk pauk. Menurutnya, jumlah tersebut di Yogyakarta mendekati UMR, tetapi di beberapa wilayah lain bahkan bisa lebih rendah.
“Dosen ASN seharusnya menerima tukin sebesar Rp 5 juta untuk dosen golongan A, Rp 8 juta untuk rektor, dan Rp 12 juta untuk guru besar, tetapi yang diterima justru setara dengan nominal UMR,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Titis menegaskan bahwa aksi ini tidak mengganggu aktivitas akademik karena hanya diikuti oleh dosen yang tidak memiliki jadwal mengajar. Ia juga menyebutkan bahwa jumlah dosen ASN ISI Yogya yang tukinnya belum cair mencapai 400 sampai 500 dosen.
Sejumlah dosen ASN ISI Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayar sejak 2020 oleh pemerintah. Foto: Iqbaltwq/Pandangan Jogja
Hal ini menurutnya membuat para dosen harus mencari pekerjaan sampingan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Tukin yang tidak cair ini menyebabkan banyak dosen mengambil pekerjaan sampingan. Ada yang membuka butik, berdagang, dan usaha lainnya guna mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa mereka masih menunggu hasil keputusan ADAKSI Pusat yang juga menggelar aksi serupa di Jakarta pada hari yang sama.
“Kami masih menunggu keputusan dari ADAKSI pusat. Jika tidak ada solusi dari pemerintah, maka kami akan melakukan aksi mogok nasional,” tegasnya.
Sejumlah dosen ASN ISI Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayar sejak 2020 oleh pemerintah. Foto: Iqbaltwq/Pandangan Jogja
Berikut adalah poin-poin tuntutan mereka dalam aksi ini:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Reporter: Iqbaltwq
Penulis: Reren Indranila