Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
FMIPA UGM-IDS akan Luncurkan Prodi S2 Applied AI for Business, Dibuka Awal 2025
21 Oktober 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan IDS Digital College akan meluncurkan program studi Magister Applied AI for Business. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan praktis penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia bisnis, dan rencananya akan mulai membuka penerimaan mahasiswa baru pada awal 2025, serta terbuka untuk semua jurusan.
ADVERTISEMENT
“Kurikulumnya sudah selesai, tinggal menata kapan proses launchingnya. Kita harapkan awal tahun 2025 sudah ada penerimaan mahasiswa baru. Saya yakin AI ini akan sangat berguna karena decision making ke depannya itu nanti basisnya adalah AI. Nah, dengan IDS, ini adalah kolaborasi yang saling melengkapi. Kami dari scientific, IDS dari segi bisnisnya,” kata Dekan FMIPA UGM, Kuwat Triyana saat ditemui Pandangan Jogja di Auditorium FMIPA UGM, seusai acara Jogja Innovator Summit, Jumat (18/10).
FMIPA UGM sebelumnya telah meluncurkan Magister Kecerdasan Artifisial (MKA) pada 2022, yang lebih fokus pada pengembangan AI secara umum dan ilmiah. Namun, program Magister Applied AI for Business akan lebih menekankan pengaplikasian AI dalam dunia bisnis dan pengambilan keputusan berbasis data. Ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang mampu memanfaatkan AI untuk mengatasi tantangan bisnis yang semakin kompleks di era digital.
ADVERTISEMENT
Founder IDS, Andi Boediman, menambahkan bahwa AI kini menjadi kebutuhan penting tidak hanya bagi kalangan yang berkecimpung di industri teknologi, tetapi juga bagi bisnis, BUMN, dan akademisi.
“AI ini akan menjadi pendobrak masa depan dan akan sangat dibutuhkan. Pada dasarnya, orang yang membutuhkan AI itu bukan dari yang latar belakang teknologi saja, tapi bisa dari latar belakang bisnis, BUMN, dan juga akademis. Mereka semua kita kasih kesempatan untuk bisa membuat dan mempelajari AI sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelas Andi yang turut hadir di Auditorium FMIPA UGM.
Andi juga memuji UGM sebagai universitas yang tepat untuk mengembangkan program ini, karena menurutnya UGM telah menjadi pionir dalam perkembangan AI di Indonesia.
“Setelah saya pelajari, UGM paling maju dan memiliki nomenklatur kecerdasan buatan pertama di Indonesia. Jadi menurut saya, harus UGM. Saya melihat UGM ini sebagai gurunya di teknologi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Andi kemudian menekankan bahwa program ini bukan hanya respons terhadap tren AI yang sedang berkembang, tetapi juga bertujuan untuk mendorong inovasi dan menemukan solusi baru di industri.
“Generative AI ini game changer. Jadi, saat menggunakan AI, fungsi manusia itu tidak digantikan, tapi melipatgandakan kemampuan seseorang, mulai dari pengolahan data, citra, dan informasi, jadi akan memperkuat bisnis kita,” tutup Andi mengenai pentingnya pembelajaran soal applied AI for business.