Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Gajah Laut Jantan Berani Mati demi Bisa Memikat Betinanya
10 Februari 2022 15:37 WIB
·
waktu baca 4 menit![Ilustrasi sepasang gajah laut jantan dan betina. Foto: Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1644481203/h2uvvvker7rt4ualteop.jpg)
ADVERTISEMENT
Anjing laut jenis elephant seal atau anjing laut gajah utara (selanjutnya disebut gajah laut) jantan jadi salah satu hewan yang rela mati demi mendapatkan pasangan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Science News yang terbit awal bulan ini, gajah laut betina hanya menyukai pejantan bertubuh besar. Itupun hanya sebagian kecil gajah laut jantan terbesar saja yang akan berhasil memikat betinanya.
Dan karena gajah laut betina hanya menyukai pejantan yang gemuk dan besar, maka gajah laut jantan sangat berambisi dalam mencari makan. Mereka akan makan sebanyak mungkin supaya bisa memiliki tubuh sebesar-besarnya, meskipun mereka harus mengambil risiko kematian saat mencari makanan.
Januari kemarin, jurnal Royal Society Open Science menerbitkan sebuah temuan bahwa hewan dengan nama latin Mirounga angustirostris jantan dan betina memiliki perbedaan yang sangat mencolok satu sama lain. Gajah laut betina bisa memiliki berat tubuh hingga ratusan kilogram, namun gajah laut jantan bisa memiliki bobot tiga sampai tujuh kali lebih besar.
Seorang Ekofisiolog dari Baylor University di Waco, Texas, Sarah Kienle, mengatakan perbedaan ukuran ini ternyata sangat berhubungan dengan cara keduanya mencari makan.
ADVERTISEMENT
Bersama timnya, Sarah melakukan pengamatan terhadap gajah laut di Ano Nuevo State Park di California. Mereka memasang pencatat kedalaman, pemancar satelit, dan radio ke lebih dari 200 gajah laut sejak 2006 sampai 2015.
Mereka meneliti dan mengukur lemak masing-masing gajah laut tersebut, dan digunakan dengan informasi lain seperti lokasi dan data kedalaman hewan untuk mengetahui bagaimana dan di mana mereka mencari makanan dan seberapa baik upaya mereka mengubah makanannya menjadi bobot lemak.
Hasilnya, gajah laut betina dan jantan ternyata berburu makanan di tempat yang sangat berbeda. Gajah laut betina lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mencari makan di laut terbuka, menyelam jauh untuk mencari mangsa. Sedangkan gajah laut jantan terjebak di habitat dekat pantai yang lebih dangkal, terus menerus mencari mangsa di landas kontinen.
ADVERTISEMENT
Di perairan yang lebih dangkal, membuat gajah laut jantan bisa memperoleh makanan enam kali lebih banyak ketimbang betina yang mencari makan di lautan dalam. Sebab, kawasan landas kontinen adalah ladang plankton, ikan, serta hewan laut lain yang bisa jadi makanan gajah laut jantan.
Namun ada gula, maka ada semut. Ketika di sana banyak makanan, maka akan banyak juga pemangsa lain di kawasan tersebut. Selain gajah laut jantan, kawasan landas kontinen juga jadi tempat favorit untuk lumba-lumba pembunuh seperti orca dan hiu putih besar untuk berpatroli mencari mangsa. Predator-predator itulah yang menurut Sarah jadi penyebab utama gajah laut jantan lebih rentan mati ketimbang betina.
“Kemungkinan gajah laut jantan bisa bertahan hidup hanya 50 persen, dan itu tidak berlaku untuk gajah laut betina,” kata Sarah Kienle, seperti dikutip dari Science News.
ADVERTISEMENT
Ahli Zoologi dari University of British Columbia di Vancouver, Andrew Trites, mengamini bahwa perairan landas kontinen memang sangat menggiurkan bagi anjing laut maupun singa laut yang lapar.
Namun hal itu juga tidak lepas dari pantauan para predator puncak pemakan mamalia lain. Ada harga yang harus dibayar oleh para gajah laut jantan untuk bisa mendapatkan makanan yang melimpah. Dan tak jarang, mereka justru yang jadi santapan para predator puncak yang lebih kuat dari mereka.
“Di situlah bel makan malam berbunyi sepanjang hari,” kata Andrew Trites.
Gajah laut jantan dan betina mencapai kematangan seksual antara usia 3 sampai 4 tahun, masa hidup sekitar 20 tahun. Gajah laut betina, bisa memiliki anak setiap satu atau dua tahun sekali sepanjang umurnya.
ADVERTISEMENT
Namun, biasanya hanya gajah laut jantan terbesarlah yang akan memonopoli perkawinan ke sekelompok betina. Sebab, tak semua gajah laut jantan bisa mencapai ukuran dan bobot yang maksimal, bahkan sebagian dari mereka hanya bertahan hidup setengah dari usia mereka seharusnya.
Aturan perjodohan dan reproduksi ini ternyata mendorong perilaku makan yang berbeda antara gajah laut jantan dan betina. Gajah laut betina cukup puas dengan makanan ‘seadanya’ di lautan dalam, tak tergoda dengan ‘prasmanan’ makanan di perairan dangkal dan harus bertarung melawan rahang-rahang dan taring yang lebih kuat.
Sedangkan para pejantan dengan penuh keberanian menantang risiko kematian di perairan dangkal demi mendapatkan makanan sebanyak mungkin untuk tumbuh lebih cepat dan lebih besar sehingga dapat mengawini betina manapun.
ADVERTISEMENT
“Laki-laki adalah penjudi pamungkas. Jika Anda laki-laki, maka Anda akan melempar dadu, kemungkinannya Anda mati atau mendapatkan kemenangan yang sangat besar,” kata Andrew Trites.