Konten Media Partner

Ganjar Dekati Gus Imin, Menghitung Hard Power-Soft Power Gus Imin di Jawa Timur

19 Agustus 2023 18:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebuah opini dari Direktur Rumah Politik Kesejahteraan, Sugeng Bahagijo.
Ganjar Pranowo dan Gus Imin bertemu di Jakarta  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo dan Gus Imin bertemu di Jakarta Foto: Dok. Istimewa
Meski Gus Imin PKB sudah bareng-bareng bersama Koalisi Prabowo, bacapres PDIP Ganjar tidak berhenti melakukan ikhtiar, dan terus mendekati Gus Imin. Burung Love bird simbol kesetiaan menjadi tanda mata Ganjar kepada Gus Imin.
ADVERTISEMENT
Publik dan warga hanya bisa bertanya dan menduga duga. Ada apa dengan Ganjar dan PDIP.
Setidaknya sudah dua kali GP melakukan pertemuan dan pembicaraan yang disiarkan secara publik. Jika ditambah dengan kunjungan Puan Maharani yang sebelumnya bertandang ke kediaman Gus Imin, maka politik Indonesia masih sangat dinamis dan cair hingga waktu pendaftaran resmi calon Presiden dan Wakil Presiden bulan Oktober nanti.
Meski sama-sama tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah Jokowi, namun tercatat ada perbedaan solusi antara PKB dan PDP dalam dua peristiwa kebijakan.
Pertama, soal sistem pemilu terbuka (PKB) versus tertutup (PDIP).
Kedua, perbedaan dalam kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah ajang FIFA-U-20 di Bali.
Sugeng Bahagijo, Direktur Rumah Politik Kesejahteraan. Foto: Istimewa
Perbedaan itu kelihatannya mulai dilupakan dan Ganjar PDIP demi masa depan mendekati Cak Imin. Tetap saja pertenyaan menyembul, ada apa dengan Ganjar mendekati Cak Imin.. .
ADVERTISEMENT
Mungkinkah juga Ganjar-PDIP akhirnya mulai berhitung bahwa mereka perlu menemukan soal pelik. Bagaimana menjamin kemenangan suara dengan menjamin perolehan suara di wilayah Jawa Timur. Apakah sebaiknya maju bersama dengan Gus Imin PKB?
Baiklah kita terima tren atau fakta bahwa sejauh ini Gus Imin dan PKB terus menjadi rebutan dari para bakal calon presiden. Setidaknya Prabowo dan Ganjar. Kita hanya menduga, kedua Capres berupaya mempertahankan dan menarik Gus Imin kepada kubunya karena wilayah Jawa Timur. Karena kinerja dan perolehan suara elektoral Gus Imin di Jawa timur.
Bersama Jawa Barat – 35,7 juta jiwa, Provinsi Jatim memiliki jumlah pemilih terbesar- 31.4 juta jiwa. Jawa Timur memiliki 11 Dapil menjadi lumbung suara dan menyumbang suara terbesar dalam 20 tahun terakhir atau 4 pemilu demokratis paska reformasi 1999-2019. Sehingga jika ingin memenangi pemilu, maka perolehan suara di Jawa Timur menjadi keharusan - 50-60 persen suara.
ADVERTISEMENT
Ganjar bertemu dengan Gus Imin di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
Fakta kedua, Jawa Timur adalah rumah warga Nahdliyin. NU bukan saja organisasi formal tetapi juga sudah menjadi tradisi sosial – Ngaji rutinan, Yasinan, Tahlilan dan Manakiban dan berbagai bentuk intitusi sosial yang terus hidup dan meluas. Jawa Timur bukan saja rumah sosial, tetapi juga dalam rumah ideologis – NU Jatim selalu teguh menjaga ciri khas dan tradisi perjuangan NU.
Tren ketiga adalah, setelah Orde Baru runtuh, kinerja elektoral PDIP dan PKB di Jawa Timur selalu menaik dan positif selama ini. Keduanya menduduki peringkat satu dan dua. Gerindra menduduki peringkat ketiga dalam perolehan suara di Jatim. Jika suara PKB PDIP digabung, maka diatas kertas perolehan keduanya akan menjadi mayoritas absolut terbesar.
ADVERTISEMENT
Soft Power + Hardpower
Ketua PDIP Puan Maharani menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kediamannya, di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Kamis (27/7/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Kita menduga, Ganjar mungkin sedang memainkan catur politik yang canggih. Menghadapi stagnasi elektabilitas dan tanda-tanda kuat bergesernya dukungan Istana, Ganjar harus dan perlu melakukan revitalisasi dan rekonfigurasi kekuatan politik. Dan harus dijalankan dalam waktu yang singkat.
Karena itu skema koalisi maju bersama parpol lain harus segera dilakukan. Meski mampu mendaftar sendiri, PDIP tidak boleh maju sendiri. Tindak lanjut itu bukan hanya membuka dan merintis jalan koalisi tetapi juga kesepakatan politik yang menjamin kemenangan Ganjar PDIP.
Jika masih ada waktu dan terbuka kesempatan, langkah pertama adalah meyakinkan ulang Pak Jokowi untuk mendukung GP dan PDIP. Jika ini kurang berhasil, maka cara lain perlu ditempuh.
Cara lain adalah meraih kepercayaan Gus Imin dan Jawa Timur. Jika berhasil menggandeng Gus Imin PKB. Besar kemungkinan mayoitas suara pemilih Jawa Timur dapat ditarik dan bergeser ke pihaknya. Apa boleh buat, soal soal wilayah lain sementara boleh diabaikan. karena urgensi bahwa Jawa Timur memerlukan terobosan dan solusi.
ADVERTISEMENT
Pertimbangnnya setidaknya ada 4 hal.
Ketua PDIP Puan Maharani menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kediamannya, di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Kamis (27/7/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Pertama, dengan menghitung variable dan faktor yang masih dinamis dan belum tentu dapat diandalkan atau dikendalikan – jumlah swing voters, arah angin dukungan Pak Jokowi dan kelemahan elektoral PDIP sendiri, maka Ganjar perlu menemukan skema yang optimum optimarum – yang terbaik diantara yang buruk. Solusinya adalah Gus Imin dan Jawa Timur.
Kedua, tidak mungkin merebut sebagian besar suara Jawa Timur tanpa Langkah memadukan Hard-Power dan Soft Power Gus Imin PKB dengan kerja kerja PDIP dan Ganjar.
Hard Power adalah jaminan organisasi PKB untuk bekerja efektif dan menjaring dan mengumpulkan jumlah suara yang diperlukan.
Ibarat panglima daerah militer yang bertugas pengendalian teritori untuk keperluan pertahanan, maka Gus Imin adalah panglima Jawa Timur yang bertugas dan sanggup mengelola arah suara politik warga Jatim
ADVERTISEMENT
Ketiga, Gus Imin dan PKB tidak saja merupakan Hard Power, tetapi juga merupakan kekuatan Soft-Power.
Dukungan Bupati dan walikota kepada Gus Imin untuk menjadi Capres dan Cawapres di Pasuruan, Pamekasan, Sidoarjo, Probolingo, Lumajang, Blitar dan Bojonegoro merupakan indikasi dan bukti Soft-Power PKB.
Rentang pengaruh sosial dan intelektual Gus Imin dan PKB di kalangan anak muda Nahdliyin dan lainnya sehingga mampu meyakinkan kelompok swing voters Jawa Timur dan di berbagai provinsi di Indonesia khususnya di Indonesia Timur.
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).Foto: Dok. Istimewa
Keempat, pada saat nanti berhasil sebagai pemenang pemilu tahun depan, PDIP juga memerlukan kekuatan Soft-Power Gus Imin. Artinya adalah legitimasi sosial.
Gus Imin PKB akan berperan penting sebagai simbol pemerintahan untuk semua, pemerintah untuk semua golongan yang mementingkan kesejahteraan semua dan persatuan nasional.
ADVERTISEMENT
Ganjar PDIP masih memiliki celah waktu meski sempit. Bagaimana skema kerjasama politik yang akan dibawa dan diajukan kepada Gus Imin PKB akan menentukan. Bagaimanapun Gus Imin dan PKB adalah pelaku sejarah aktif, bukan pasif. Hanya skema yang setara yang akan berhasil
Jika memenangi pemilu bersama maka pemerintah bersama menjadi skema kerjasama yang efektif dan dapat diterima semua pihak. Proposal Wapres bagi Gus Imin menjadi skema minimum.
Yang diperlukan adalah skema optimum dan setara. Baik dalam kabinet maupun dalam berbagai jabatan publik di berbagai provinsi dan kabupatan kota.