Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Garuda Wisnu Satria Muda: Grup Jatilan Magelang, Punya 6 Juta Subscriber YouTube
3 Mei 2025 15:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kelompok kesenian jatilan asal Tempuran, Magelang, Garuda Wisnu Satria Muda (GWSM), punya 6,19 juta subscriber YouTube,1,7 juta pengikut di TikTok, dan 677 ribu pengikut di Instagram. Semua video yang mereka unggah setiap hari selalu ditonton ratusan ribu hingga jutaan kali.
ADVERTISEMENT
Padahal, Ketua GWSM, Yoyok, bilang kalau mereka tak pernah merencanakan GWSM menjadi sebesar sekarang di media sosial.
Semua berawal pada akhir 2015, saat mereka menjuarai karnaval kampung dan mendapatkan hadiah Rp 1 juta. Uang itu langsung dipakai untuk membuat kostum sendiri agar setiap pentas mereka tak perlu menyewa lagi.
Yoyok, yang saat itu menggemari dunia videografi, selalu merekam setiap kegiatan GWSM, baik saat pentas maupun latihan. Namun lama-lama, video itu bikin memori HP-nya penuh. Yoyok pun mengunggah video-video itu ke YouTube.
“Daripada nanti memenuhi memori di HP jadi kita upload di sosial media. Dan nggak nyangka dari situ ternyata banyak orang yang nonton, suka, suka, suka, dan sekarang Alhamdulillah semakin berkembang,” kata Yoyok saat ditemui Pandangan Jogja di basecamp GWSM, Magelang, Kamis (1/5).
ADVERTISEMENT
Lonjakan jumlah pengikut GWSM terjadi selama pandemi COVID-19, ketika mereka makin produktif membuat konten dalam berbagai format—mulai dari vlog, video sinematik, hingga film pendek.
”Yang awalnya meledak itu dulu konten-konten video sinematik,” ujarnya.
GWSM menargetkan penonton usia muda dengan menyisipkan unsur hiburan dan komedi dalam pertunjukan mereka. Hal itu membuat kesenian jatilan yang mereka geluti jadi lebih mudah diterima oleh masyarakat luas, terutama anak-anak dan remaja.
Apalagi, beberapa talent mereka juga ada yang masih sekolah, sehingga membuat mereka bisa lebih dekat dengan penontonnya.
“Jadi untuk menarik penonton biasanya kita juga menampilkan yang menghibur, terutama komedi, dan memang salah satu anggota kita ada yang masih SMP, SMA, jadi dari situlah target penonton menyesuaikan dengan umur yang ditonton,” jelasnya.
Bukan tanpa alasan mereka menyasar kelompok anak-anak dan remaja untuk menonton konten mereka. Yoyok menilai, anak-anak dan remaja inilah yang kelak akan menghidupi kesenian ini agar tidak punah.
ADVERTISEMENT
“Kita menjangkaunya untuk anak muda karena itu salah satu harapan kita agar kesenian ini tidak punah. Dari konten-konten kita kayaknya banyak deh anak-anak yang tadinya belum kenal jadi kenal,” kata Yoyok.
Ketenaran daring GWSM juga berimbas secara langsung. Basecamp mereka kini setiap hari selalu dikunjungi penggemar dari berbagai kota di Indonesia, yang datang hanya untuk bertemu langsung dan berfoto dengan para anggota.
“Kalau tanggal merah dan dan hari libur itu membludak. Dari pagi sampai maghrib itu selalu ada yang datang,” ujar Yoyok.