Konten Media Partner

Gas Elpiji 3 Kg di Yogya Diklaim Cukup meski Ada Penurunan Kuota

15 Februari 2025 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemkot Yogya memastikan ketersediaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) mencukupi. Foto: Dok Pemkot Yogya/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pemkot Yogya memastikan ketersediaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) mencukupi. Foto: Dok Pemkot Yogya/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan ketersediaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) mencukupi. Distribusi juga tidak ada masalah.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogya, Sri Riswanti, mengatakan kemungkinan ada perilaku konsumen yang berubah karena khawatir tidak mendapatkan gas. Misalnya biasanya cukup punya satu tabung, kini membeli lebih dari satu tabung.
Hal itu menurutnya ditemui di sebagian pangkalan sehingga disinyalir ada kekhawatiran konsumen daripada sulit mencari, maka mereka menyimpannya di rumah.
“Dari sisi pasokan tidak ada masalah. Misal satu titik pangkalan alokasi seratus tetap (dapat) seratus,” kata Sri Riswanti, Jumat (14/2).
“Jangan panic buying karena akan mengganggu distribusi pasokan. Tidak perlu menyetok banyak karena dipastikan tersedia. Di pangkalan akan datang terus pasokan rutin,” tambahnya.
Diakuinya, memang ada pengurangan kuota gas elpiji 3 kg tahun 2025 di Kota Yogya dibandingkan tahun lalu. Hal ini karena serapan kuota gas LPG 3 kg tahun 2024 sekitar 98 persen.
ADVERTISEMENT
Pihaknya menegaskan penurunan kuota itu sebenarnya tidak masalah karena kuota yang diberikan tahun ini sesuai realisasi kebutuhan gas elpiji 3 kg tahun lalu. Alokasi kuota gas elpiji 3 kg untuk Kota Yogya sekitar 22.000 metric ton.
Sedangkan untuk kebutuhan gas di masyarakat cenderung fluktuatif. Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta akan memantau dan memastikan ketersediaannya.
“Biasanya pada minggu pertama dan kedua itu stok gas cenderung melimpah. Tapi mendekati Lebaran baru naik normal kembali,” ujar Riswanti.