GKR Mangkubumi Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa dari Kampus Amerika NIU

Konten Media Partner
28 Juni 2023 16:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GKR Mangkubumi menerima anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari NIU. Foto: Atif UT
zoom-in-whitePerbesar
GKR Mangkubumi menerima anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari NIU. Foto: Atif UT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putri sulung Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari perguruan tinggi asal Amerika Serikat, Northern Illinois University (NIU), Rabu (28/6). Penganugerahan gelar berlangsung di pendopo kampus terpadu Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
GKR Mangkubumi mendapat gelar kehormatan tersebut karena kiprahnya di bidang humane letters (kemanusiaan dan filantropi). Penerima gelar doktor kehormatan NIU serupa adalah Putri Maha Chakri Sirindhorn dari Thailand.
Sedangkan beberapa tokoh di Indonesia yang merupakan alumni kampus NIU di antaranya, mantan Menpan-RB Ryaas Rasyid, mantan Rektor UGM Ichasnul Amal, mantan Menpora Andi Mallarangeng, ahli politik Riswanda Imawan, Affan Gaffar, hingga mantan Mendikbud dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Prosesi anugerah gelar Doktor Honoris Cause untuk GKR Mangkubumi. Foto: Arif UT
Executive Director for Global Initiatives NIU, Eric Jones, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa GKR Mangkubumi sangat pantas mendapatkan penghargaan tinggi tersebut. Pasalnya, selama ini dia sudah banyak berkecimpung di berbagai bidang yang penting bagi kemanusiaan.
Di bidang pendidikan, dia telah mendirikan Yayasan Edukasi Anak Nusantara (YEAN) pada 2005 dengan merekrut siswa yang beragam tanpa memandang latar belakang ekonomi. Tak hanya di level sekolah, GKR Mangkubumi juga berperan aktif mengembangkan pendidikan di level universitas.
ADVERTISEMENT
“Keluarganya menyumbangkan tanah untuk Universitas Widya Mataram (UWM) yang dikelola oleh Yayasan Mataram Yogyakarta dimana dia menjabat sebagai anggota dewan eksekutif,” kata Eric Jones, Rabu (28/6).
Selain itu, keterlibatan GKR Mangkubumi dalam pengelolaan budaya di wilayah DIY menurutnya juga telah tidak terbantahkan.
Sri Sultan HB X dan GKR Hemas berfoto bersama GKR Mangkubumi. Foto: Arif UT
Bersama keluarga Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi terus menjaga eksistensi Keraton Yogya sebagai salah satu warisan budaya di Indonesia.
Kasultanan Yogya merupakan bagian penting dalam sejarah perkembangan negara Indonesia. Baru-baru ini, Kasultanan Yogya telah diakui perannya sebagai kekuatan utama di balik perlawanan dalam perang kemerdekaan dengan Belanda dalam Agresi Militer I dan II yang brutal. Saat itu, kakek GKR Mangkubumi, yakni Sultan HB IX, berdiri bersama presiden pertama Indonesia, Soekarno, untuk mengusir penjajah.
ADVERTISEMENT
“Di bidang kebudayaan, istana adalah perwujudan kebajikan spiritual dan kesempurnaan. Sebagai anak tertua dan pewaris tahta, putri adalah pemimpinan kawedanan yang bertanggung jawab atas menjaga inti budaya istana,” kata Eric.
Eric menyebut, sebagai anak tertua dan pewaris tahta, GKR Mangkubumi bukan hanya menjaga eksistensi fasilitas istana secara fisik, tapi juga tradisi klasik seperti tarian, musik, dan seni yang dihormati di seluruh dunia.
Executive Director for Global Initiatives NIU, Eric Jones,
Di bidang sosial dan advokasi, GKR Mangkubumi mengembangkan koperasi dan UKM baik di dalam maupun luar wilayah DIY.
Saat ini, Mangkubumi menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY dan Ketua Asosiasi Eksportir dan Pengrajin Kerajinan DIY Indonesia. Tak cuma itu, Mangkubumi juga aktif di Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) yang fokus memelihara pasar tradisional di Indonesia dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi.
ADVERTISEMENT
Di bidang kepemudaan, dia adalah Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DIY. Salah satu yang jadi fokusnya di Pramuka adalah peningkatan kesadaran dan pencegahan bencana.
“Peran Gusti Mangkubumi juga meluas ke konservasi dan perlindungan satwa liar dan lingkungan. Dengan fokus pada rehabilitasi dan reintegrasi ke alam liar, upayanya telah membantu pelepasan buaya, elang, merak, dan orangutan,” ujarnya.
Selain di Pramuka, GKR Mangkubumi pernah menjabat sebagai Ketua Karang Taruna DIY selama 10 tahun dari 2002 sampai 2012. Di Karang Taruna, dia mengarahkan organisasi tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan para perempuan muda.
Dengan semua kiprahnya, Executive Director for Global Initiatives NIU, Eric Jones, mengatakan bahwa GKR Mangkubumi sangat layak mendapat gelar kehormatan dari NIU.
ADVERTISEMENT
“Putri Mangkubumi jelas pantas menerima penghargaan tinggi ini. Seperti penerima gelar doktor kehormatan NIU lainnya, Putri Maha Chakri Sirindhorn dari Thailand, Putri Mangkubumi tidak hanya mewakili pencapaian luar biasa, tetapi juga tingkat keterlibatan publik yang langka dari seseorang dengan posisinya,” kata Eric Jones.
GKR Mangkubumi memberi orasi ilmiah usai menerima gelar Doktor Honoris Causa. Foto: Arif UT
Dalam orasi ilmiahnya seusai menerima anugerah Doktor Honoris Causa, GKR Mangkubumi mengatakan bahwa dia banyak mendapatkan ilmu dari kegiatannya di berbagai macam organisasi seperti Karang Taruna, KNPI, Pramuka, KADIN, dan sebagainya.
Di organisasi-organisasi itu, dia mengaku dapat mendalami berbagai masalah sosial yang ada.
“Seperti kesetaraan gender dalam penguatan pemberdayaan perempuan, problematika UMKM, masalah lingkungan hidup, akses keadilan bagi masyarakat marginal, hingga isu-isu politik dan ketatanegaraan,” ujar GKR Mangkubumi.
ADVERTISEMENT
Dalam hidup, inspirasi terbesarnya adalah keteladanan para leluhur yang selalu mengajarkan kebaikan melalui filosofi dasar Hamemayu Hayuning Bawana, ajaran sekaligus visi yang diusung oleh Sri Sultan HB I.
Falsafah ini menurut dia akan membuat dunia lebih hayu (indah) dan rahayu (selamat dan lestari).
Jika dijabarkan, falsafah ini terdiri atas hubungan antara manusia dengan Tuhan dan alam semesta; hubungan abdi negara dengan masyarakat; serta hubungan sebagai makhluk sosial yang berarti kesejahteraan manusia terjadi oleh rasa perikemanusiaannya.
Dia berharap gelar kehormatan ini ke depan akan membuatnya semakin semangat untuk memberikan kontribusi, terutama dalam bidang sosial dan kemanusiaan.
“Semoga Gelar Doctor Honoris Causa ini menjadi pendorong semangat, kehormatan, legacy, dan inspirasi terus menerus bagi saya untuk berperan serta mewujudkan keadaban dunia yang lebih baik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT