news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hampir Semua Air Sumur di Kota Yogya Tak Layak Dikonsumsi

Konten Media Partner
28 April 2023 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi air sumur yang tercemar. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi air sumur yang tercemar. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mencatat hampir semua air sumur di Kota Yogyakarta tidak layak untuk dikonsumsi. Pasalnya, hasil kajian dari DLH Kota Yogya menunjukkan nyaris semua air sumur di Kota Yogya sudah tercemar nitrat (NO3) dan bakteri Escherichia coli (E coli).
ADVERTISEMENT
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Yogya, Sutomo, mengatakan bahwa dari parameter fisika (warna, rasa, dan bau) sebenarnya kualitas air tanah atau air sumur di Kota Yogya masih baik. Namun dari parameter kimia, sebagian sumur sumur telah tercemar zat berbahaya nitrat. Sedangkan dari parameter mikrobiologi, hampir semua sumur di Kota Yogya tercemar oleh bakteri E coli.
“Hampir semua sumur di Kota Yogya ini tercemar E coli, ada yang tidak tercemar, tapi sedikit sekali,” kata Sutomo saat diwawancarai di kantornya, Jumat (28/4).
Cemaran E coli ini menurut Sutomo terjadi karena jarak antara sumur yang dimiliki masyarakat sangat dekat dengan pembuangan rumah tangga seperti septic tank. Dekatnya jarak antara septic tank dengan sumur membuat potensi cemaran sumur menjadi sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
“Nitratnya itu juga efek dari itu juga, bisa dari septic tank bisa juga dari limpasan sampah. Tapi kebanyakan dari septic tank,” kata dia.
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Yogya, Sutomo. Foto: Widi RH Pradana
Dengan kondisi seperti itu, Dia mengatakan bahwa hampir semua air sumur di Kota Yogya sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk bakteri E coli sebenarnya bisa diatasi dengan cara memasaknya hingga mendidih sehingga bakterinya akan mati.
“Tapi kalau nitrat itu tidak semudah itu, dia akan tetap ada,” ujarnya.
Nitrat yang masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan berbagai risiko penyakit mulai dari sesak napas hingga kanker. Ibu hamil yang sering mengonsumsi air mengandung nitrat juga berisiko melahirkan anak dengan penyakit baby blue syndrome. Penyakit ini banyak menyebabkan kematian pada bayi. Bayi yang terkena penyakit ini seluruh tubuhnya akan membiru dan bisa meningkat menjadi serangan jantung hingga berakhir dengan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
“Jadi rekomendasi kami memang lebih baik air sumur hanya dipakai untuk keperluan mandi dan mencuci saja, sedangkan untuk konsumsi bisa pakai air isi ulang atau PDAM yang relatif lebih aman,” kata Sutomo.