Konten Media Partner

Harga Biji Kopi Naik Tinggi, Coffee Shop Yogya: Cari Kopi Makin Susah

10 Januari 2023 18:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang barista sedang membuat kopi di Dongeng Kopi. Foto: Dok. Dongeng Kopi
zoom-in-whitePerbesar
Seorang barista sedang membuat kopi di Dongeng Kopi. Foto: Dok. Dongeng Kopi
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim mengakibatkan produksi kopi di Indonesia terganggu. Banyak petani kopi dari berbagai daerah di Indonesia yang jumlah produksinya menurun, bahkan tidak sedikit yang gagal panen. Dampak dari penurunan produksi itu mulai dirasakan oleh para pelaku bisnis coffee shop yang ada di Yogya.
ADVERTISEMENT
Ketua Komunitas Kopi Nusantara, Wisnu Birowo, mengatakan bahwa situasi itu sudah berdampak pada industri coffee shop yang ada di Yogya. Banyaknya petani yang gagal panen dari berbagai daerah mengakibatkan harga kopi semakin tinggi.
“Ini sudah terjadi sekitar empat bulan, harga kopi mulai mahal, kabarnya memang karena banyak gagal panen,” kata Wisnu Birowo saat dihubungi, Selasa (10/1).
Fluktuasi harga kopi menurut Wisnu sebenarnya hal yang wajar, tapi kenaikan saat ini menurut dia lebih lama dari biasanya. Dan kenaikannya pun relatif merata untuk semua jenis kopi dari semua daerah di Indonesia.
Selain karena penurunan produksi akibat gagal panen, kenaikan harga kopi ini menurut dia juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat ongkos kirim jadi lebih mahal.
ADVERTISEMENT
“Dua faktor itu yang jadi penyebab utama harganya enggak keruan,” lanjutnya.
Ketua Kopi Nusantara, Wisnu Birowo. Foto: Dok. Wisnu Birowo
Kenaikan harga menurut dia juga sebenarnya kabar baik karena bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Yang jadi masalah adalah di tengah harga kopi yang makin tinggi, daya beli masyarakat menurutnya malah turun.
Hal ini membuat para pebisnis coffee shop juga tidak bisa seenaknya menaikkan harga kopinya meski harga biji kopi semakin mahal. Yang bisa dilakukan saat ini sekadar memperkecil margin keuntungan mereka.
“Pakai harga lama aja susah jualnya, kalau kami mau naikkin ya makin enggak ada yang mau beli,” kata Wisnu Birowo.
Hal sama disampaikan oleh pemilik Dongeng Kopi, Renggo Darsono. Dia mengatakan kenaikan harga kopi saat ini sudah mencapai 20 hingga 30 persen dari harga normal biasanya. Kenaikan harga ini menurut dia juga terjadi untuk semua jenis kopi, baik robusta maupun arabika, dari seluruh wilayah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Jadi merata, kopi dari semua daerah sekarang naik semua harganya,” kata Renggo Darsono.
Kenaikan harga kopi ini menurut dia membuat banyak pelaku bisnis kopi akhirnya beralih menjual kopi-kopi kelas komersial yang harganya lebih terjangkau ketimbang kelas specialty yang merupakan kopi kelas tertinggi.
Pemilik Doneng Kopi, Renggo Darsono. Foto: Dok. Renggo Darsono
Apalagi untuk mendapatkan kopi-kopi dengan kualitas yang bagus saat ini juga mulai sulit, sebab selain menurunkan produksi cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir juga mengakibatkan kualitas kopi menurun.
“Kalaupun ada yang bagus, itu harganya sudah sangat tinggi,” lanjutnya.
Strategi yang dilakukan oleh Renggo sendiri saat ini lebih mengoptimalkan penjualan untuk kopi jenis komersil. Untuk saat ini, penjualan kopi komersil menurutnya lebih menguntungkan, sebab dengan harganya yang lebih terjangkau membuat penjualannya juga lebih laris.
ADVERTISEMENT
“Dalam situasi seperti ini yang bisa dilakukan teman-teman adalah memperkuat jaringan komunitas, sehingga jika ada satu yang kesulitan maka yang lain harapannya bisa membantu,” kata Renggo Darsono.