Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten Media Partner
Harga Sembako Mulai Naik, DPRD DIY: Operasi Pasar Jangan Cuma Beras-Minyak
6 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT

Komisi B bidang Perekonomian dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan bahan pokok (bapok) mulai mengalami kenaikan harga. Komisi B mengatakan kepada para OPD agar segera melakukan operasi pasar. Operasi pasar ini jangan hanya sebatas beras dan minyak goreng saja.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, mengatakan memasuki pekan Ramadan pertama ini, dari hasil penelusurannya, harga beberapa komoditas pokok di pasar tradisional terpantau mengalami kenaikan seperti telur dan daging. Kenaikan harga ini tak hanya dikeluhkan oleh pengunjung pasar, namun juga oleh para pedagang.
“Pemda perlu segera melakukan operasi pasar. Harga akan lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah. Pemda harus hadir secara nyata, mohon OPD untuk segera melakukan operasi pasar pada komoditas yang baik tidak wajar,” ujar Wulandari dalam keterangannya, Kamis (6/3).
“Jangan hanya beras dan minyak goreng, yang lonjak tinggi justru telur,” tambahnya.
Ia menilai bahwa kondisi ini sudah menjadi fenomena tahunan. Namun, ia mengingatkan agar langkah stabilisasi harga segera diambil oleh Pemda guna mengatasi lonjakan harga yang mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
ADVERTISEMENT
Upaya stabilisasi harga sangat penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang harus mengatur keuangan. Diakuinya, DPRD DIY telah menyetujui anggaran program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program stabilisasi harga melalui operasi pasar.
Pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan kegiatan ini serta menyerap aspirasi warga, terutama para ibu-ibu yang terdampak langsung akibat lonjakan harga.
“Saya berharap, proses pengadaan bahan operasi pasar sedapat mungkin juga menyerap dari hasil para petani dan peternak lokal. Ini praktek nyata kemitraan ekonomi, sekaligus menjalankan misi stabilisasi harga,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, selain memperhatikan titik-titik strategis di wilayah kapanewon yang masih banyak dihuni oleh warga miskin, proses pengadaan bahan untuk operasi pasar harus dapat menyerap hasil produksi petani dan peternak lokal. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta simbiosis mutualisme yang menguntungkan bagi semua pihak.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, di Pasar Beringharjo komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni cabai rawit dari Rp 50-65 ribu menjadi Rp 75 ribu oer kilogram (kg), cabai keriting dari Rp 30-35 ribu menjadi Rp 45 ribu per kg, cabai hijau dari Rp 25-30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogramnya.