Konten Media Partner

Hasto-Wawan Komitmen Kembalikan Kejayaan Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan

18 November 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan Cawali Kota Yogya, Hasto-Wawan dalam debat pertama Pilwalkot Yogya, Jumat (8/11). Foto: Dok Tim Pemenangan Hasto-Wawan.
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Cawali Kota Yogya, Hasto-Wawan dalam debat pertama Pilwalkot Yogya, Jumat (8/11). Foto: Dok Tim Pemenangan Hasto-Wawan.
ADVERTISEMENT
Calon wakil wali kota Yogyakarta nomor urut 2, Wawan Harmawan, bersama pasangannya, Hasto Wardoyo, membawa visi revitalisasi pasar tradisional Yogyakarta sebagai salah satu program unggulan mereka.
ADVERTISEMENT
Saat diwawancarai Pandangan Jogja, Jumat (8/11) pagi, Wawan menegaskan pentingnya mengembalikan kejayaan Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan sebagai bagian dari penguatan ekonomi dan budaya lokal.
"Masa depan Kota Yogya itu tergantung pada cara kita memperlakukan Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Janji kami, pasangan nomor 2, Hasto-Wawan, akan mengembalikan kejayaan keduanya," ujar Wawan.
Calon wakil wali kota Yogyakarta nomor urut 2, Wawan Harmawan, saat diwawancarai Pandangan Jogja pada Jumat (8/11) pagi. Foto: Pandangan Jogja
Wawan menilai bahwa pasar Beringharjo, yang berada di kawasan Malioboro dan didirikan pada abad ke-18, berperan sebagai pusat pertemuan nilai-nilai kerajaan, pengusaha, dan rakyat. Pasar ini melahirkan simbol kemakmuran melalui produk-produk budaya seperti batik dan kerajinan tangan. Sementara itu, Pasar Kranggan yang berdiri sejak abad ke-19 lebih fokus pada kebutuhan pokok masyarakat, menyediakan bahan sehari-hari dengan harga terjangkau.
ADVERTISEMENT
"Beringharjo dan Kranggan adalah dua pasar tradisional di Kota Yogya yang berfungsi dengan cara berbeda," kata Wawan, menjelaskan peran masing-masing pasar dalam perekonomian kota.
Dalam program revitalisasi ini, Wawan dan Hasto mengusulkan pembaruan Pasar Beringharjo dengan inspirasi dari pasar tradisional Kyoto di Jepang.
“Modern namun tetap membawa suasana masa lalu," jelasnya.
"Batik dan kerajinan unggulan harus kembali ke sana dan kami akan memberikan subsidi bagi mbok-mbok gendong agar pengalaman belanja masa lalu tetap hidup," imbuh Wawan.
Sementara itu, Wawan berencana membuat Pasar Kranggan menjadi pusat interaksi kreatif yang menampung berbagai kebutuhan masyarakat lokal.
"Kranggan akan menjadi pusat interaksi lokal yang kreatif dan penuh kearifan, lantai bawah untuk bahan pokok seperti beras dan ikan, lantai atas untuk jajanan kreatif yang mencerminkan kehidupan masyarakat Yogya terkini, namun berakar pada kearifan sehari-hari," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam konsep ini, Wawan berharap Pasar Kranggan dapat menjadi ruang yang tidak hanya menyediakan kebutuhan pokok, tetapi juga ruang bagi kreativitas dan inovasi kuliner khas Yogyakarta.
Revitalisasi kedua pasar ini merupakan bagian dari rencana Hasto-Wawan yang lebih luas untuk memperbaiki sentra-sentra ekonomi Yogyakarta, sambil menjaga sejarah dan karakter kota.
"Dan dua pasar itu hanya simbol kerja besar Hasto-Wawan yang akan memperbaiki sentra-sentra ekonomi di Yogya, sesuai sejarahnya," tutup Wawan, menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan yang berbasis pada sejarah dan nilai-nilai lokal.