Konten Media Partner

Hotel dan Resto di DIY Mulai Lakukan Efisiensi, Kurangi Penggunaan Listrik

14 Februari 2025 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Industri perhotelan dan restoran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melakukan upaya efisiensi imbas adanya pemangkasan anggaran pemerintah. Salah satu langkah yang diambil adalah pengurangan penggunaan listrik untuk menekan biaya operasional.
ADVERTISEMENT
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan hingga saat ini perhotelan dan restoran di DIY belum menerima reservasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dari pemerintah. Diakuinya, untuk bertahan di tengah penurunan pendapatan, mereka harus beradaptasi dengan keadaan yang ada.
“Biasanya menjelang puasa, anggarannya untuk meeting-meeting, tapi belum ada reservasi (sektor pemerintah). Biaya operasional juga tinggi, paling tinggi di sektor SDM. Kalau tidak ada pemasukan, kalau berkurang pemasukan kita kan harus bertahan," kata Deddy.
Langkah efisiensi ini, salah satunya diambil untuk mengurangi tagihan PLN. “Kita mengurangi beban energi. Lampu di cabang tertentu harus dimatikan supaya bayar PLN juga berkurang," ujar Deddy dihubungi Pandangan Jogja, Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
“Misalnya bisanya menyala sampai pagi, jam 10 atau 12 malam sudah dimatikan,” tambahnya.
Untungnya, ia mencatat belum ada anggota PHRI DIY yang mem-PHK pekerja meskipun ancaman tersebut terus mengintai. Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan efisiensi anggaran tersebut, sebab menimbulkan efek domino.
“Saya mohon pemerintah bisa meninjau ulang. Soal pertumbuhan ekonomi 8 persen itu apakah bisa terjadi jika pertumbuhan daerah stagnan atau bahkan macet?” kata Deddy.
“UMKM yang kita bina, supplier sudah mulai terdampak. Supplier kita sampai teriak-teriak tapi ya memang kondisi kita seperti ini,” tambahnya.