Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Hujan Es Terjadi di Kota Yogya, Disebabkan Adanya Awan Cb
11 Maret 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hujan es terjadi di Yogya, Sleman, dan Bantul. Fenomena ini banyak diunggah oleh masyarakat di akun media sosial mereka.
ADVERTISEMENT
"Hujannya ngeri, ada kayak batu, tak tok tak tok," ujar Putra, seorang warga Sleman yang tengah dalam perjalanan menuju Kota Yogya, Selasa (11/3).
Menurut, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, hujan es ini terjadi disebabkan awan kumulonimbus (Cb) dengan suhu puncak awan hingga minus 72,5 derajat celcius.
“Suhu puncak awan terpantau di satelit. Suhu di sana itu sampai minus 72,5 derajat celcius. Kemudian butiran-butiran es yang terbentuk di awan kumulonimbus jatuhnya bebas tanpa mengalami hambatan sehingga es itu bisa sampai ke bawah,” ujarnya dalam keterangan pers via Zoom, Selasa (11/3).
Hal inilah yang menyebabkan hujan es bisa terjadi dibandingkan dengan hujan biasa.
Menurut Warjono dari hasil pemantauan, wilayah-wilayah yang mengalami hujan es di Kota Yogya, Sleman dan Bantul. ”Ya sebagian karena memang ini bergerak, di kota Yogyakarta juga ada, sehingga ini awan bergerak dari barat ke timur,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan untuk cuaca ekstrem ini justru sering muncul di saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. “Masa peralihan dari bulan Maret sampai April, jadi potensi sampai April pun masih ada potensi terjadinya hujan ekstrem," tutupnya.