Konten Media Partner

'Hujan Orang Mati' di Artjog 2023, Penantian Panjang yang Dibayar Tuntas Melbi

15 Juli 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konser Majelis Lidah Berduri (Melbi) bertajuk Hujan Orang Mati di Artjog 2023, Jumat (14/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Konser Majelis Lidah Berduri (Melbi) bertajuk Hujan Orang Mati di Artjog 2023, Jumat (14/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Majelis Lidah Berduri (Melbi) menggelar konser bertajuk Hujan Orang Mati di Jogja National Museum (JNM) sebagai salah satu pertunjukan utama gelaran performa Artjog 2023, Jumat (14/7) malam.
ADVERTISEMENT
Judul konser ini dipinjam dari judul album musik terbaru yang kini sedang mereka rampungkan, setelah sejak dirilisnya album ‘NKKBS Bagian Pertama’ pada 2017 silam mereka belum merilis album baru lagi.
Berkolaborasi dengan sejumlah seniman lain seperti Frau, Raja Kirik, dan Teater Garasi, Melbi membawakan beberapa lagu terbaru mereka untuk pertama kalinya yang nantinya akan masuk ke dalam album Hujan Orang Mati, salah satunya adalah singel ‘Serampang’ yang sudah mereka rilis.
Konser Majelis Lidah Berduri (Melbi) bertajuk Hujan Orang Mati di Artjog 2023, Jumat (14/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Tak cuma pertunjukan musik, repertoar Hujan Orang Mati di panggung Artjog juga dibawakan dengan memadukannya bersama aksi teatrikal dari para punggawa Teater Garasi.
“Ini adalah konser seriusnya Melbi. Mungkin konser yang cukup teatrikal yang pernah aku ikuti dan aku sih senang banget karena bisa melihat mereka tampil dengan paling full energy,” kata Leilani Hermiasih alias Frau usai pertunjukan, Jumat (14/7).
ADVERTISEMENT
“Enggak cuma dalam hal mengimajikan kata-kata itu lewat teman-teman Teater Garasi, tapi juga ada band-bandannya juga,” lanjutnya.
Leilani Hermiasih alias Frau saat berkolaborasi dengan Majelis Lidah Berduri dalam konser Hujan Orang Mati di Artjog 2023 pada Jumat (14/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Tentang sejumlah lagu baru dalam album Hujan Orang Mati yang dibawakan dalam konser tersebut, menurutnya terdapat karakter suara-suara baru yang belum pernah ada dalam lagu-lagu Melbi sebelumnya.
“Tapi masih ada kekhasan Melbi yang kayaknya enggak bakal ilang selama masih ada Mas Ugo, Mas Yennue, Mas Yosi. Penantian panjang kita menantikan album baru Melbi, terbayar tuntas malam ini,” ujar Frau.
Sirin Farid Stevy, vokalis FSTVLST, yang juga datang menyaksikan konser spesial Melbi tersebut mengungkapkan bahwa konser Hujan Orang Mati menjadi sebuah pertunjukan yang menegangkan.
“Menegangkan. Dan membuat saya merasa bersalah dengan banyak hal, dan itu baik. Menegangkan,” kata Farid.
Vokalis FSTVLST, Sirin Farid Stevy, setelah menyaksikan konser Majelis Lidah Berduri bertajuk Hujan Orang Mati di Artjog 2023 pada Jumat (14/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Perasaan bersalah yang dia maksud misalnya karena tidak melakukan cukup hal untuk membuat sesuatu yang diperjuangkan berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Tidak cukup bernapas, tidak cukup memberikan orang lain, tidak cukup banyak hal yang membuat saya merasa bersalah,” lanjutnya.
Ketika mendengar sejumlah lagu baru yang dibawakan Melbi, Farid mengaku tidak pernah kaget ketika Melbi selalu mengeluarkan lagu-lagu yang keren.
“Karya-karya barunya menjelaskan ulang bahwa Melbi selalu di situ,” ujarnya.
Konser Majelis Lidah Berduri (Melbi) bertajuk Hujan Orang Mati di Artjog 2023, Jumat (14/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Apalagi pertunjukan Hujan Orang Mati tersebut digelar di bawah pohon beringin tua yang tumbuh dan hidup di halaman JNM. Hal itu membuat Jumat malam itu menurut Farid yang punya kedekatan dengan dunia pohon menjadi malam yang hampir sempurna.
“Saya punya hubungan khusus dengan pepohonan, jadi hari ini pohon-pohon mungkin juga terberkati atas pertunjukan Melbi. Malam yang hampir sempurna,” kata Sirin Farid Stevy.
ADVERTISEMENT