Konten Media Partner

Indonesia Darurat Pohon Timoho, Warangka Keris Terbaik di Dunia

31 Januari 2022 20:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah budaya Senapati Nusantara di Bantul, DIY. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah budaya Senapati Nusantara di Bantul, DIY. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Meski jadi nama salah satu jalan utama di Jogja, tak gampang menemukan pohon timoho (Kleinhovia hospita L.). Bahkan di Jalan Timoho yang membujur dari pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga sampai Balai Kota Yogyakarta, nyaris tak ada lagi pohon timoho.
ADVERTISEMENT
“Padahal kayu timoho adalah bahan terbaik untuk membuat warangka keris, paling bagus sedunia,” kata Ketua Sanggar Keris Mataram (SKM), Nurjianto dalam rilis yang diterima redaksi Senin (31/1).
Akibatnya, para pengrajin warangka keris, terutama yang paling banyak di daerah Bantul, DIY, kini mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku warangka. Sehingga seringkali mereka harus menggunakan kayu jenis lain yang kualitasnya sebagai bahan warangka tentu di bawah kayu timoho. Jikapun memperoleh kayu timoho, biasanya berasal dari luar daerah dengan harga yang sudah sangat tinggi.
“Dan kelangkaan itu terjadi di semua daerah di Indonesia, di Lombok ada tapi sekarang sudah sangat langka, di Jogja masih ada beberapa di wilayah kab gunung kidul, ” lanjutnya.
Ilustrasi pohon timoho. Foto: Himaba FKT UGM
Sebelum tahun 1999, pohon timoho menurutnya masih cukup banyak di kawasan DIY dan Jawa Timur. Namun saat terjadi penebangan hutan besar-besaran di era reformasi, pohon timoho berkurang drastis, bahkan nyaris habis.
ADVERTISEMENT
Di kawasan Jalan Timoho sampai Balai Kota yang zaman dulu adalah hutan timoho, sekarang juga nyaris tak bisa ditemukan lagi pohonnya. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan pohon timoho akan punah.
“Di Balai Kota masih ada beberapa pohon, itu juga karena belum lama ini baru ditanam,” ujar Nurjianto yang juga menjabat sebagai Wasekjen Senapati Nusantara.
Salah satu yang gelisah dengan situasi ini, diterangkan Nurjianto, adalah Senapati Nusantara (Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara) selaku organisasi nasional yang mewadahi Sekitar 100 Paguyuban dan berbagai komunitas Keris di Indonesia, dimana masing- masing paguyuban dan komunitas yang tergabung di dalamnya masif dalam melestarikan keris.
“Oleh karenanya arahan dari pimpinan tertinggi organisasi kami yakni Sekjen senapati Nusantara Ir Hasto Kristiyanto MM mengajak masyarakat pecinta tosan aji untuk menanam pohon Timoho, selain baik untuk penghijuaan pohon ini juga penuh dengan sejuta manfaat untuk obat,” tandas Nurjianto.
ADVERTISEMENT
Nurjianto bersama keris dan warangka yang terbuat dari kayu pohon timoho.
Akhirnya, Senapati Nusantara melalui SKM menginisiasi gerakan satu orang pecinta Keris menanam satu pohon timoho di halaman rumah mereka.
“Di samping untuk menjaga kelestarian pohon timoho, nantinya pohon-pohon timoho yang ditanam juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bahan warangka keris para pengrajin,” papar Nurjianto.
Beberapa waktu lalu, SKM Yogyakarta baru saja mendapatkan hibah 200 bibit pohon timoho dari Balai Besar Pengujian Standarisasi dan Instrumen Kehutanan (BBPSIK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menurut Nurjianto, ini adalah langkah awal yang bagus untuk kembali memasifkan gerakan penanaman pohon timoho dengan harapannya nanti akan di ikuti oleh seluruh paguyuban dan pandemen keris di Nusantara.
Bibit pohon timoho yang disumbangkan BBPSIK kepada Senapati Nusantara. Foto: Istimewa
Perencana Ahli Muda BBPSIK, Fasis Mangkuwibowo, mengatakan bahwa hibah bibit timoho tersebut merupakan dukungan nyata dari BBPSIK kepada para komunitas maupun Paguyuban keris di Jogja yang ingin melestarikan pohon timoho.
ADVERTISEMENT
“Sekaligus cara kami untuk mengenalkan jenis tumbuhan yangmulai langka ini kepada masyarakat umum dan tentunya para pendemen keris,” kata Fasis Mangkuwibowo.
Foto: Istimewa
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji, juga mengatakan komitmennya untuk mendukung pelestarian pohon timoho di Yogyakarta sebagai bahan baku terbaik pembuatan warangka keris. Dukungan itu akan diwujudkan dalam bentuk hutan tematik atau wana tematik di wilayah DIY.
Sebelumnya, pemerintah juga telah membuat wana kriya, yang fokus untuk pemenuhan bahan baku industri mebel dan furnitur. Menurutnya, para pengrajin warangka dan perabot keris juga perlu mendapat perhatian khusus, mengingat mereka sudah ada sejak lama dan masih eksis sampai sekarang, terutama di daerah Banyusumurup, Imogiri, Bantul.
“Industri warangka dan perabot keris adalah aset kita, namun hari ini bahan baku kayu timohonya semakin terbatas dan harus diperoleh dari luar daerah dengan harga yang tinggi,” kata Kuncoro Cahyo Aji.
ADVERTISEMENT