Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Indonesian Space Science Society Menggelar SETI Conference 2024 di Yogyakarta
26 Juli 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) Conference 2024 baru saja digelar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus II, Jumat (19/7) untuk memperbincangkan penelitian soal antariksa dan ruang angkasa.
ADVERTISEMENT
“Konferensi ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai pemetaan dari berbagai disiplin keilmuan bahwa sudah dan telah terjadi usaha-usaha saintifik yang nyata untuk mencari jejak-jejak atau tanda-tanda adanya kehidupan lain di luar Planet Bumi,” tertulis di dalam rilis pers SETI Conference.
Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS), Venzha Christ dan rekannya, Chris Salim, dalam SETI Conference menyatakan bahwa timnya sedang menyusun proyek yang dapat membuka peluang Indonesia untuk mengembangkan space food dan space farming di Mars.
Saat ini, para peneliti antariksa sedang mencari solusi terkait ketahanan pangan dalam misi penjelajahan Mars untuk memastikan planet itu layak dihuni manusia. Dalam hal ini, Indonesia memiliki peluang untuk berperan dalam pengadaan space food dan space farming di Mars.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan riset dan workshop tentang space farming dan space food ini adalah merupakan turunan dari project VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station) yang bernama V-SFM dan V-SF. Kegiatan ini mempresentasikan keberlanjutan dari penelitian dan pengembangan space food,” bunyi dalam rilis pers.
VMARS adalah proyek eksplorasi Mars pertama di Asia Tenggara yang didirikan oleh ISSS. Proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi penelitian dan pelatihan terkait kehidupan di Mars melalui simulasi kondisi planet tersebut.
Proyek ini adalah simbol partisipasi Indonesia dalam eksplorasi planet Mars dan menunjukkan komitmen negara dalam kontribusi sains antariksa di tingkat global. Beberapa fokus utama VMARS termasuk penelitian terraforming (V-TF), pengenalan space farming (V-SFM), dan kreasi alternatif makanan luar angkasa (V-SF).
ADVERTISEMENT
Space food dan space farming ini penting guna menunjang ketahanan pangan para astronot yang bertugas di luar angkasa. Salah satu produk space food yang bisa dikembangkan di wilayah Indonesia adalah jamur, komoditas yang bisa dijumpai di iklim tropis.
SETI Conference 2024 dihadiri oleh ilmuwan, pegiat seni, dan peneliti antariksa dari berbagai negara, seperti Felipe Cervera dari UCLA Amerika, Wataru Okamoto dari Nagoya University/JAXA Jepang, Barry Whittaker dari University of Toledo Amerika, Adriana Knouf dari Avans University Belanda, dan Gunalan Nadarajan dari University of Michigan Amerika.