Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
Jadi Tuan Rumah ASEAN Tourism Forum 2023, Warga Yogya Dapat Apa?
31 Desember 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Yogya akan menjadi tuan rumah agenda pariwisata terbesar negara-negara ASEAN, yakni ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 pada awal Februari mendatang. Gelaran ATF ini diyakini dapat mendongkrak perekonomian di Yogya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana ATF 2023, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara. Pasalnya, diperkirakan jumlah orang yang hadir ke Yogya selama ATF mencapai 1.500 hingga 2.000 orang, mulai dari menteri pariwisata tiap negara, delegasi, buyer, dan seller.
Banyaknya orang yang datang ke Yogya selama ATF ini menurut GKR Bendara menjadi angin segar bagi Yogya, pasalnya pada Februari hingga April merupakan low season pariwisata di Yogya. Ribuan orang yang datang itulah yang menurutnya akan memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada masyarakat di Yogya.
“Memang kita belum bisa memprediksi berapa perputaran ekonomi yang akan terjadi, tapi jumlah 2.000 itu sangat membantu untuk low seasonnya Jogja, saat Jogja sedang sepi-sepinya,” kata GKR Bendara saat dihubungi Pandangan Jogja @Kumparan, Jumat (30/12).
ADVERTISEMENT
Apalagi dalam ATF 2023 nanti juga akan diselenggarakan pameran UMKM, dimana 100 UMKM di Yogya akan mendapat tempat untuk menampilkan produk-produknya dalam agenda Travel Exchange (TRAVEX) yang akan digelar di JEC selama gelaran ATF 2023.
“Ini pertama kali di ATF ada pameran UMKM, apalagi pemerintah juga memberikan layanan free ongkir bagi pengunjung yang belanja, dan saya rasa negara lain tidak ada yang menawarkan itu,” lanjutnya.
Selain itu, ribuan delegasi yang hadir pada acara ATF tersebut menurutnya pasti juga tidak hanya akan hadir di lokasi pelaksanaan ATF saja. Mereka menurut GKR Bendara pasti juga akan mengunjungi tempat-tempat lain di Yogya, dan tentunya akan belanja di tempat-tempat tersebut.
“Saat keliling di Jogja pasti mereka akan menikmati entah itu sajian kuliner, belanja kerajinan untuk oleh-oleh, sehingga ini akan jadi direct promotion bahkan direct selling,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Manfaat ATF menurutnya juga tidak bisa hanya dilihat dari dampak langsung selama tiga hari pelaksanaan ATF. Menurutnya, ATF merupakan promosi wisata di Yogya yang dampaknya akan terasa dalam jangka panjang.
Apalagi di ATF ini juga akan menghadirkan agen-agen travel kelas internasional kelas kakap yang biasa membawa rombongan dalam jumlah banyak. Dengan begitu, dunia internasional akan makin mengetahui bahwa wisata Yogya sudah makin berkembang dengan opsi yang semakin banyak.
“Tapi kita harus melihat itu jangka panjang, mungkin di tahun 2023 belum terlihat dampaknya secara signifikan, apalagi dunia internasional sedang mengalami resesi. Tapi setelah resesi global ini meringan, harapannya semakin banyak turis mancanegara yang berwisata di Yogya,” tegas GKR Bendara.
Hal sama disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo. Dia mengatakan bahwa ATF merupakan ajang investasi promosi pariwisata Yogya, karena itu manfaat utamanya memang tidak bisa dirasakan secara instan.
ADVERTISEMENT
Apalagi ke depan DIY akan fokus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara yang diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih besar.
Target pariwisata DIY kini bukan lagi banyaknya jumlah wisatawan, tapi bagaimana mendatangkan wisatawan yang lebih berkualitas dengan waktu tinggal yang lebih lama dan nilai belanja yang lebih besar.
“Kalau untuk mendatangkan wisatawan lokal kita sudah memimpin, sekarang saatnya kita dorong kunjungan dari turis mancanegara,” kata Singgih Raharjo.
“ATF ini merupakan investasi promosi pariwisata, langkah awal untuk membangun wisata Yogya yang lebih berkualitas,” tegasnya.