Konten Media Partner

Jalan Kaliurang Depan Gardu Induk PLN Ranking 1 Jalan Paling Macet di DIY

27 Januari 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kemacetan di ruas Jalan Kaliurang, Yogya. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kemacetan di ruas Jalan Kaliurang, Yogya. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Jalan Kaliurang (Jakal) tepatnya di kawasan depan Gardu Induk PLN menjadi ranking 1 jalan provinsi paling macet di DIY. Berdasarkan survei kinerja lalu lintas yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan provinsi yang paling padat di DIY.
ADVERTISEMENT
Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, kepadatan atau derajat kejenuhan di Jalan Kaliurang depan Gardu Induk PLN sudah mencapai 0,90. Dengan kapasitas kendaraan sebesar 2.177 kendaraan, volume kendaraan di ruas jalan tersebut sudah mencapai 1.954 kendaraan.
“Di Jalan Kaliurang itu kepadatannya sudah mencapai 0,90. Kepadatan itu kalau sudah 1,00 itu artinya sudah stuck, tidak bisa berjalan,” kata Ni Made Dwipanti Indrayanti saat dihubungi, Kamis (26/1).
Selain Jalan Kaliurang, ada satu ruas jalan provinsi lagi di DIY yang kepadatannya juga sudah mencapai angka 0,90, yakni ruas Jalan Yogya-Kebonagung 1, tepatnya di depan Giant Swalayan. Dengan kapasitas jalan sebesar 2.089 kendaraan, volumenya sudah mencapai 1.806 kendaraan.
Di peringkat tiga ada Jalan KH Ahmad Dahlan dengan derajat kejenuhan mencapai 0,89; diikuti Jalan Pabringan dengan kepadatan 0,87 sama dengan ruas jalan Yogya-Kebonagung 1 tepatnya depan Ruko Bantulan.
ADVERTISEMENT
Jalan Wates tepatnya di depan Pasar Buah Gamping menempati rangking 6 jalan provinsi paling macet di DIY dengan kepadatan mencapai 0,85; diikuti Jalan Seturan depan STIE YKPN dengan kepadatan 0,84; Jalan Jenderal Soedirman depan Phoenix Hotel dengan kepadatan 0,83; Jalan Panembahan Senopati dengan kepadatan 0,76; serta ranking 10 ada ruas Jalan AM Sangaji depan Gurame Bangjo dengan kepadatan mencapai 0,75.
Hasil survei kepadatan jalan ini menurut Made akan menjadi acuan pemerintah dalam mengatur dan melakukan manajemen lalu lintas. Misalnya pengaturan lampu lalu lintasnya, pembatasan, pemberlakuan jalan satu arah, atau menjadikan sebuah ruas jalan menjadi pedestrian.
Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti. Foto: Widi RH Pradana
Dishub DIY juga merekomendasikan supaya pada ruas-ruas jalan dengan tingkat kepadatan tinggi mesti dilakukan penertiban parkir kendaraan di sekitar ruas jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kemudian manajemen lalu lintas lebih lanjut pada simpang-simpang yang tidak bersinyal,” lanjutnya.
Solusi paling penting untuk mengurangi kepadatan lalu lintas ini menurut dia adalah dengan mengalihkan kepadatan tersebut ke moda transportasi massal. Saat ini, kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi massal seperti Trans Jogja menurut Made perlahan sudah meningkat, misalnya anak-anak sekolah dan pekerja kantoran saat ini sudah semakin banyak yang menggunakan Trans Jogja.
Karena itu, pemerintah menurut dia juga akan terus memperbaiki sistem transportasi massal yang dimiliki oleh Yogya.
“Tahun ini kita akan meremajakan 25 unit bus untuk Trans Jogja untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Ini juga masih kita kaji, rute-rute mana yang ramai akan kita optimalkan, dan mana yang sepi akan kita alihkan ke rute yang ramai,” kata Ni Made Dwipanti Indrayanti.
ADVERTISEMENT