news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jangan Sampai Salah, Ini Jenis Jamur yang Bisa Kamu Makan Saat Tersesat di Hutan

Konten Media Partner
16 September 2021 15:07 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamur raksasa teronggok di tengah hutan. Foto: Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Jamur raksasa teronggok di tengah hutan. Foto: Wikipedia
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis jamur yang bisa kamu makan ketika tersesat di dalam hutan dan kehabisan bekal. Tapi kalau keliru jamur beracun, bisa berakibat fatal, bahkan kematian. Ya, bagi orang-orang yang hobi berkegiatan di alam liar seperti mendaki gunung atau menjelajah hutan, tersesat merupakan risiko yang sangat mungkin dialami. Dalam situasi seperti ini, kemampuan survival atau bertahan hidup di alam liar menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Dengan kemampuan survival di alam liar, sebenarnya tersesat bukan menjadi persoalan. Pasalnya, di dalam hutan banyak sekali sumber makanan yang tersedia, apalagi di hutan tropis seperti yang ada di Indonesia. Salah satu sumber makanan yang bisa dimanfaatkan dalam situasi darurat adalah jamur. Tapi jangan sampai salah dalam memilih jamur, karena banyak sekali jamur di dalam hutan yang bukanya bikin kita kenyang justru bikin keracunan. Karena itu, pahami dan kenali dulu mana jenis jamur yang bisa dikonsumsi dan mana yang beracun.
Mengutip artikel yang dimuat Merbabu.com, ada beberapa jenis jamur yang bisa dikonsumsi dan paling sering dijumpai di dalam hutan. Beberapa jenis jamur tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jamur Kuping
Ilustrasi jamur kuping. Foto: Pixabay
Jamur pertama yang bisa kamu makan saat tersesat di gunung adalah jamur kuping. Jamur ini bisa dengan mudah dijumpai di dalam hutan, biasanya tumbuh pada batang-batang pohon yang sudah lapuk. Umumnya, jamur kuping yang ada di dalam hutan memiliki warna hitam atau cokelat kehitaman, namun ada juga yang berwarna cokelat tua.
ADVERTISEMENT
Dalam keadaan segar, teksturnya terasa sangat kenyal bahkan mirip gelatin. Namun ketika kering, teksturnya menjadi keras seperti tulang. Jamur kuping berbentuk melebar seperti mangkuk atau kuping manusia, karena itu jamur ini dinamai jamur kuping. Diameter jamur kuping berkisar antara 2 sampai 15 cm, dengan tingkat ketebalan yang tipis, kenyal, serta berdaging.
2. Jamur Kancing
Ilustrasi jamur kancing. Foto: Pixabay
Jenis jamur berikutnya yang bisa dikonsumsi dan biasa ditemukan di dalam hutan adalah jamur kancing. Sama dengan jamur kuping, jamur kancing juga biasa ditemui di kayu-kayu yang sudah lapuk dan pada tanah yang gembur.
Seperti namanya, jamur ini memang berbentuk hampir bulat seperti kancing baju. Biasanya, jamur kancing berwarna putih bersih, krem, atau cokelat muda dengan tangkai yang pendek. Jamur ini sudah banyak dibudidayakan, bahkan harganya cukup mahal, bahkan sering dijadikan bahan untuk membuat pizza, jadi sudah terbukti keamanannya.
ADVERTISEMENT
3. Jamur Tiram
Ilustrasi jamur tiram. Foto: Pixabay
Di dalam hutan, jamur tiram juga termasuk yang paling gampang dijumpai. Jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan atau di kawasan-kawasan yang sejuk. Biasanya, jamur tiram juga ditemui di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pada pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur ini memang termasuk jamur kayu.
Ciri-ciri umum jamur tiram di antaranya memiliki warna putih hingga krem dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah yang agak cekung. Jamur ini juga sudah banyak dibudidayakan dan sangat mudah menjumpainya di warung-warung makan sehingga aman untuk dikonsumsi.
4. Jamur Bulan
Ilustrasi jamur bulan. Foto: Dirjen KSDAE KLHK
Jamur bulan memang cukup jarang ditemukan, karena dia biasanya hanya tumbuh secara berkelompok hanya pada musim penghujan. Tapi menemukan jamur di dalam hutan adalah rezeki nomplok. Pasalnya, jamur ini memiliki rasa yang sangat enak, bahkan banyak yang menyebut rasa jamur bulan lebih enak ketimbang daging ayam. Karena itu, jamur bulan termasuk jenis jamur yang istimewa.
ADVERTISEMENT
Biasanya, jamur bulan hanya tumbuh pada tanah yang lembab atau di akar tanaman. Jamur ini punya ukuran yang cukup besar, dengan batang yang cukup panjang dan tudung cukup lebar. Tudung jamur bulan memiliki warna putih kecokelatan serta putih bersih.
Ciri-ciri Jamur Beracun
Jamur payung maut salah satu jenis jamur beracun. Foto: Pixabay
Sebenarnya ada beberapa jenis jamur liar lain yang bisa dimakan dan biasa ditemukan di dalam hutan. Tapi sekali lagi, kamu harus ekstra hati-hati dalam memilih jamur untuk dimakan. Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, ada beberapa ciri-ciri jamur beracun yang harus kamu hindari ketika tersesat di dalam hutan.
Pertama, hindari jamur dengan warna mencolok serta cincin pada pangkalnya tidak ada. Kedua, hindari juga jamur yang mengeluarkan aroma menyengat. Selain itu, jamur yang beracun biasanya akan meninggalkan noda pada pisau jika kita memotongnya.
ADVERTISEMENT
Hindari juga jamur yang ketika kita mengoleskannya ke kulit menimbulkan rasa gatal. Ciri umum lain dari jamur yang beracun adalah akan mengalami perubahan warna jika kita memasaknya. Jadi, saat kamu memasak jamur liar yang ditemukan di dalam hutan dan tiba-tiba mengalami perubahan warna, lebih baik tak usah mencoba untuk memakannya.
Itulah beberapa ciri umum jamur beracun yang bisa langsung diamati dan harus dihindari. Jika kamu tak yakin jamur yang kamu temukan bisa dimakan atau tidak, sebenarnya dihindari saja. Kalau ada sumber makanan lain, lebih baik jamur jadi pilihan terakhir daripada kamu salah memilih jenis yang aman untuk dimakan.