Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Jangan Sekali-kali Hadiri Acara Kematian Orang Tionghoa Pakai Baju Merah
10 Februari 2024 8:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jika kamu mau menghadiri acara kematian orang etnis Tionghoa, jangan sekali-kali mengenakan pakaian berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Meski identik dengan Imlek, namun bagi masyarakat Tionghoa warna merah tak cocok dikenakan untuk menghadiri acara kematian.
Tokoh masyarakat Tionghoa di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Tjundaka Prabawa, menjelaskan bahwa bagi masyarakat Tionghoa, warna merah dalam perayaan Imlek memiliki makna kebahagiaan.
Karena itu, tidak cocok dikenakan dalam acara-acara kedukaan seperti menghadiri acara kematian.
“Jadi merah adalah warna kebahagiaan. Orang maried, orang ke acara-acara yang senang pasti bajunya merah. Coba kamu melayat pakai baju merah, orang Tionghoa bisa marah, enggak boleh,” kata Tjundaka saat ditemui Pandangan Jogja di kediamannya pada Rabu (7/2).
Warna pakaian yang cocok dikenakan untuk menghadiri acara kematian adalah warna putih dan hitam, yang melambangkan suasana susah atau duka.
“Makanya, umumnya kan melayat itu bajunya hitam, terus benderanya putih,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Pada mulanya, warna merah dipakai di momen Imlek karena momen itu jadi momen kebahagiaan orang-orang Tionghoa. Imlek adalah perayaan menyambut musim tanam setelah mereka melewati musim dingin yang panjang.
“Jadi ingin menyambut musim tanam ini dengan penuh kebahagiaan, karena dulu masyarakat Tionghoa di China kan mayoritas petani. Makanya doanya di Imlek minta hujan, selain simbol keberkahan juga sebagai harapan musim tanam berikutnya hasilnya bagus,” jelas Tjundaka.
Live Update