Konten Media Partner

Jeda Sesaat Roti Gembong Gedhe untuk Menguatkan Fundamental Bisnis

10 Juni 2023 15:39 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ini adalah artikel opini yang ditulis oleh Co-Founder Roti Gembong Gedhe, Rifawan Pradipta Kusuma.
Salah satu foto branding Roti Gembong Gedhe. Foto: Dok. Gembong Gedhe
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu foto branding Roti Gembong Gedhe. Foto: Dok. Gembong Gedhe
Roti Gembong Gedhe, jaringan toko roti Indonesia yang berkembang pesat, telah memutuskan menghentikan rencana ekspansinya pada tahun 2023 untuk fokus pada peningkatan fundamental bisnisnya. Perusahaan menargetkan untuk merelokasi kantor pusatnya ke Jakarta dan mencapai target penjualan tahunan 20% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Langkah ini dilakukan setelah tiga tahun pertumbuhan yang eksplosif, di mana perusahaan berkembang dari 1 menjadi sekian ratus cabang dengan pendapatan tahunan yang jumlahnya masuk kedalam kategori bisnis skala menengah.
ADVERTISEMENT
Saya, Rifawan Pradipta Kusuma bersama adik saya Afan Syahdana, menjadi pendiri Roti Gembong Gedhe, saat kami masih berusia pertengahan 20-an. Akhir tahun lalu kami menyadari bahwa perusahaan telah mencapai fase di mana diperlukan manajemen puncak yang berpengalaman untuk mengelola bisnis dengan pendapatan tahunan yang cukup besar.
Rifawan Pradipta Kusuma (kiri) bersama adik, Afan Syahdana, menjadi pendiri Roti Gembong Gedhe saat usia mereka masih 20-an. Foto: Dimas Ros
Maka, usaha pencarian top manajemen, rapat direksi Gembong Gedhe memutuskan untuk meminta bantuan People Search Internasional, salah satu sebuah perusahaan head hunter terbaik dengan reputasi global. Ada 4 posisi utama yang kami ingin segera terisi dengan orang-orang terbaik yang telah berpengalaman ikut serta membantu dan menggerakkan bisnis di beberapa perusahaan multinasional. Yakni, chief operation, chief finance, dan chief marketing.
ADVERTISEMENT
Maka itu, untuk lebih membantu perusahaan meningkatkan fundamentalnya, Saya juga telah menggandeng Budi Isman, seorang tokoh terkenal di industri ritel Indonesia. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Director of Human Resources di Coca Cola Amatil Indonesia dan President Director di Sari Husada, produsen susu besar yang kini menjadi bagian dari perusahaan Perancis, Danone.
Manajemen Roti Gembong Gedhe rapat bersama Budi Isman (berkaus merah). Foto: Dok. Roti Gembong Gedhe
Siklus Bisnis pada umumnya adalah dimulai dari fase berdirinya sebuah bisnis atau born, lalu diikuti dengan fase pertumbuhan. Kedua fase tersebut sudah dilalui oleh Roti Gembong Gedhe, yang berarti saat ini RGG sudah memasuki fase mature atau mulai dewasa. Fundamental Bisnis memang sangat perlu untuk diperbaiki dan ditinjau ulang mengingat apabila di fase ini proses tidak berjalan dengan baik, maka bisnis bisa saja stuck atau mengalami penurunan. Inovasi memang sangat diperlukan pada fase dewasa ini.
ADVERTISEMENT
Lester, Parnell, dan Carraher (2003) menyatakan bahwa ada 4 siklus hidup sebuah organisasi, mulai dari Organizational Birth, Organizational Growth, Organizational Decline, dan Organizational Death. Bila kita mengamati ada di fase mana Roti Gembong Gedhe berada, tentunya sekarang berada di fase Growth, yang memang menjadi titik penentu apakah perusahaan akan memasuki fase decline atau yang disebut juga dengan penurunan, atau menuju fase terus berkembang dan bertumbuh.
Sedangkan, cara yang akan ditempuh oleh Roti Gembong Gedhe agar tidak memasuki fase decline adalah dengan melakukan inovasi dan pembenahan fundamental bisnis. Dengan continuous improvement and benchmarking processes ternyata dapat memberikan peningkatan pada input manajemen yang akan menjadi bahan organisasi dalam memproduksi keuntungan dan input manajemen (Hess & Benjamin, 2015). Dengan demikian maka tantangan bagi organisasi jika ingin masuk dalam fase penurunan organisasi, yaitu menggunakan cara tersebut.
Ilustrasi Roti Gembong Gedhe. Foto: Dok. Roti Gembong Gedhe
Roti Gembong Gedhe memang saat ini menahan untuk tidak mengembangkan bisnis secara horizontal, atau ekspansi cabang, mengingat, salah satu tantangan yang cukup menarik untuk diatasi adalah saling bermunculannya saingan dan brand roti lain yang cukup serius untuk berkompetisi saat ini.
ADVERTISEMENT
Roti Gembong Gedhe memang pioneer dari brand Roti Gembong yang bergerak secara massal di Indonesia, memperoleh respon pasar yang cukup besar. Oleh karenanya, akhirnya management Roti Gembong Gedhe memutuskan untuk jeda sejenak menahan ekspansi dan lebih fokus membenahi fundamental sekaligus membangun brand agar lebih kuat dan berbeda nantinya.
Foto: dok. Roti Gembong Gedhe
Sangat penting bagi startup seperti Roti Gembong Gedhe, yang dimulai dengan tim kecil dan dengan cepat menembus pasar, untuk fokus pada berbagai aspek bisnis seiring pertumbuhannya.
Budi Isman, sebagai praktisi dan ahli di industri barang konsumsi, mengakui bahwa Roti Gembong Gedhe adalah bisnis unggulan yang telah berhasil mengoperasikan dan mengelola lebih dari 1.100 karyawan dan mendapatkan revenue yang cukup besar. Namun, ketika bisnis memasuki fase berikutnya, berbagai aspek perusahaan perlu ditangani secara lebih komprehensif, spesifik, dan profesional.
Rifawan Pradipta Kusuma (kiri) bersama adik, Afan Syahdana, menjadi pendiri Roti Gembong Gedhe saat usia mereka masih 20-an. Foto: Dimas Ros
Saya rasa, sebagai founder, jeda rencana ekspansi di tahun 2023 merupakan keputusan bijak bagi Roti Gembong Gedhe untuk mundur selangkah, mengevaluasi kembali bisnisnya, dan fokus pada fundamental nya (Osterwalder & Pigneur, 2013). Perusahaan yang memiliki fundamental bisnis yang bagus tentu sangat bermakna dan terukur core/inti dari bisnisnya. Sebagai contoh Perusahaan Coca Cola memiliki kekuatan Brand yang sangat kuat dan diakui dunia, sudah lebih dari 100 tahun dan masih eksis, kami pun terinspirasi dari perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mulai dari efisiensi penggunaan bahan, maupun efisiensi penggerak bisnis RGG. Produktivitas juga ditingkatkan dengan maksud berupaya lebih dari pada perusahaan lainnya. Penghentian pertumbuhan sementara ini mungkin mengecewakan beberapa investor, tapi yakinlah, hal itu pada akhirnya akan menguntungkan kita semua -investor, konsumen, semua stakeholder- dalam jangka panjang (Yarbrough, Morgan, & Vorhies, 2011).
Anda semua bisa melihat, keputusan untuk merekrut manajemen puncak yang berpengalaman dan mentor yang terkenal menjadi pertanda kedewasaan kami sekaligus langkah menuju profesionalisasi manajemen perusahaan.
Secara keseluruhan, saya yakin keputusan Roti Gembong Gedhe untuk menghentikan sementara rencana ekspansi dan fokus memperbaiki fundamental bisnisnya merupakan langkah yang bijak.
ADVERTISEMENT
Ini akan membantu perusahaan mencapai tujuan jangka panjang, memindahkan kantor pusat ke Jakarta, dan selalu mencapai target penjualan tahunan lebih besar dari tahun sebelumnya as soon as possible.
***
Artikel opini ini terbit dalam dua bahasa. Berikut artikel dalam bentuk bahasa Inggris.
Halal bihalal manajemen Roti Gembong Gedhe. Foto: Dok. Roti Gembong Gedhe
Roti Gembong Gedhe Momentary Pause to Strengthen Business Fundamentals
Roti Gembong Gedhe, a fast growing Indonesian bakery chain, has decided to halt its expansion plans in 2023 to focus on improving its business fundamentals. The company targets to relocate its head office to Jakarta and achieve an annual sales target of 20% higher than the previous year. This move came after three years of explosive growth, during which the company grew from 1 to several hundred branches with annual revenues that fall into the mid-sized business category.
ADVERTISEMENT
Rifawan Pradipta Kusuma and my younger brother Afan Syahdana, became the founders of Roti Gembong Gedhe, when we were in our mid-20s. Late last year we realized that the company had reached a phase where it required experienced top management to manage a business with a sizable annual revenue.
Change must be implemented, and for that it must be started from the top. We believe it.
So, in the top management search business, the Gembong Gedhe board of directors meeting decided to ask for help from People Search International, one of the best headhunter companies with a global reputation. There are 4 main positions that we want to fill immediately with the best people who have experience participating in helping and driving business in several multinational companies. Namely, chief operations, chief finance, and chief marketing.
ADVERTISEMENT
But changes must be made thoroughly.
Therefore, to further help the company improve its fundamentals, I have also partnered with Budi Isman, a well-known figure in the Indonesian retail industry. Previously he served as Director of Human Resources at Coca Cola Amatil Indonesia and President Director at Sari Husada, a large dairy producer which is now part of the French company, Danone.
The business cycle in general starts with the founding phase of a business or birth, followed by the growth phase. Roti Gembong Gedhe has gone through both of these phases, which means that RGG has now entered the mature phase. Business Fundamentals really need to be repaired and reviewed considering that if in this phase the process does not go well, then the business may get stuck or experience a decline. Innovation is really needed in this adult phase.
ADVERTISEMENT
Lester, Parnell, and Carraher (2003) stated that there are 4 life cycles of an organization, starting from Organizational Birth, Organizational Growth, Organizational Decline, and Organizational Death. If we observe which phase Roti Gembong Gedhe is in, of course it is now in the Growth phase, which is indeed the determining point whether the company will enter a decline phase or what is also known as decline, or go into a phase of continuing to develop and grow.
Meanwhile, Roti Gembong Gedhe will not enter a decline phase by innovating and improving business fundamentals. With continuous improvement and benchmarking processes, it turns out that it can provide an increase in management input which will become organizational material in producing profits and management input (Hess & Benjamin, 2015). Thus, the challenge for organizations if they want to enter the decline phase of the organization, is to use this method.
ADVERTISEMENT
Roti Gembong Gedhe is currently holding back from developing the business horizontally, or expanding branches, considering that one of the challenges that is quite interesting to overcome is the emergence of rivals and other bread brands that are serious enough to compete at this time. Gembong Gedhe Roti is indeed the pioneer of the Gembong Roti brand which operates en masse in Indonesia, obtaining a sizable market response. Therefore, in the end the management of Roti Gembong Gedhe decided to pause for a moment to hold expansion and focus more on improving the fundamentals as well as building a stronger and different brand in the future.
It is very important for a startup like Roti Gembong Gedhe, which started with a small team and quickly penetrated the market, to focus on different aspects of the business as it grows.
ADVERTISEMENT
Budi Isman, as a practitioner and expert in the consumer goods industry, acknowledges that Roti Gembong Gedhe is a top business that has successfully operated and managed more than 1,100 employees and earned quite a large amount of revenue. However, when the business enters its next phase, various aspects of the company need to be handled in a more comprehensive, specific and professional manner.
I think, as the founder, pausing expansion plans in 2023 is a wise decision for Roti Gembong Gedhe to take a step back, re-evaluate its business, and focus on its fundamentals (Osterwalder & Pigneur, 2013). Companies that have good business fundamentals are of course very meaningful and measurable as the core of their business. For example, the Coca Cola Company has very strong brand strength and is recognized worldwide, it has been more than 100 years and is still in existence, we are also inspired by that company.
ADVERTISEMENT
It is very important to increase the efficiency and productivity of
the company as a whole before developing further,
Starting from the efficiency of the use of materials, as well as the efficiency of driving the RGG business. Productivity is also increased with the intention of trying more than other companies. This temporary halt in growth may disappoint some investors, but rest assured, it will ultimately benefit all of us -investors, consumers, all stakeholders- in the long term (Yarbrough, Morgan, & Vorhies, 2011).
As you can see, the decision to recruit experienced top management and well-known mentors is a sign of our maturity as well as a step towards the professionalization of company management.
ADVERTISEMENT
Overall, I believe Roti Gembong Gedhe's decision to temporarily halt its expansion plans and focus on improving its business fundamentals is a wise step.
This will help the company achieve its long-term goals, moving its head office to Jakarta, and always achieving an annual sales target that is larger than the previous year as soon as possible.
"I want to live another 1000 years," said Chairil Anwar
Daftar Bacaan
Lester, D. L., Parnell, J. A., & Carraher, S. (2003). Organizational life cycle: A five‐stage empirical scale. The International Journal of Organizational Analysis, 11(4), 339-354.
Hess, J. D., & Benjamin, B. A. (2015). Applying Lean Six Sigma within the university: opportunities for process improvement and cultural change. International Journal of Lean Six Sigma, 6(3), 249-262.
ADVERTISEMENT
Yarbrough, L., Morgan, N. A., & Vorhies, D. W. (2011). The impact of product market strategy-organizational culture fit on business performance. Journal of the Academy of Marketing Science, 39, 555-573.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2013). Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers. Germany: Wiley.