Jejaka Usia 83 Tahun Akhirnya Bisa Nikah Juga, Dapat Gadis 60 Tahun

Konten Media Partner
1 Oktober 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pasangan jejaka 83 tahun dan gadis 60 tahun jadi salah satu dari 15 pengantin di acara nikah bareng yang digelar Pemkot Kota Yogya.
Pasangan pengantin yang mengikuti nikah bareng gratis di Malioboro, Yogya. Foto: Pemkot Yogya
Sebanyak 15 pasang pengantin mengikuti acara nikah bareng yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta di Teras Malioboro 2, Jumat (30/9) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta yang ke-266. Sebenarnya, ada ratusan calon pengantin yang mendaftar untuk dapat menikah di acara nikah massal ini.
ADVERTISEMENT
Calon pasangan pengantin yang mendaftar itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Jabodetabek, bahkan dari luar Jawa seperti Bali, Maluku, Kalimantan, hingga Papua.
Ketua Penyelenggara Nikah Bareng di Malioboro, RM Ryan Budi Nuryanto, mengatakan para calon pengantin yang mendaftar itu ingin merasakan momentum kenangan terindah yang tidak biasa, karena akan melangsungkan pernikahan di kawasan Malioboro yang terkenal dan mendapat ribuan doa baik dari wisatawan yang menyaksikan acara itu.
“Namun yang lolos persyaratan administrasi hanya 15 pasang calon pengantin,” kata Ryan Budi Nuryanto, Sabtu (1/10).
Pasangan pengantin yang mengikuti nikah bareng gratis di Malioboro, Yogya. Foto: Pemkot Yogya
Sebanyak 15 pasang calon pengantin yang memenuhi persyaratan administrasi itu kemudian mendapatkan fasilitas gratis mulai dari busana dan rias, dokumentasi, pelaminan, mahar, dan sebagainya. Dari 15 pengantin itu, yang melakukan prosesi ijab qobul di Teras Malioboro 2 dipilih hanya tiga pasang pengantin saja, sementara sisanya melakukan ijab qobul di beberapa KUA yang ada di Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Setelah prosesi ijab qobul di KUA para pengantin bersama-sama kirab manten menuju Teras 2 Malioboro untuk acara seremonial berbagai kebahagiaan,” lanjutnya.
Dari 15 pengantin yang mengikuti acara nikah bareng tersebut, terdapat satu pasangan unik yang usianya sudah tidak muda lagi. Mereka adalah pasangan Sunardi yang berusia 83 tahun dan Wagiyah yang berusia 60 tahun, keduanya berasal dari Bantul. Sunardi dan Wagiyah menjadi pasangan pengantin dengan usia yang paling tua dari pasangan lainnya.
“Status keduanya masih jejaka dan gadis,” lata Ryan Budi Nuryanto.
Keunikan lain dari acara nikah bareng ini terdapat pada maharnya, yakni cincin 2 gram, seperangkat alat salat, serta gudeg kendil yang merupakan salah satu kuliner khas Yogya yang telah mendunia. Gudeg Kendil menjadi simbol kemajuan sektor pariwisata Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Acara yang mengusung tema ‘Holopis Kuntul Baris 15 Pengantin Nusantara Membumikan Pancasila’ ini memang salah satunya bertujuan untuk mendatangkan wisatawan ke Yogya, sehingga dapat membantu membangkitkan perekonomian masyarakat. Holopis Kuntul Baris sendiri diambil dari slogan yang kerap diucapkan Bung Karno, yang dimaknai sebagai semangat kebangkitan pascapandemi.
“Salah satu tujuannya memang untuk mengenalkan dan mempromosikan kawasan Malioboro ke wisatawan,” ujarnya.
Meski diguyur hujan deras, namun acara tersebut tetap berjalan dengan khidmat dan meriah. Para pengantin yang diiringi oleh para penari dolalak berjalan dari sisi timur Teras Malioboro 2 menyusuri lorong-lorong kios menuju jalan pedestrian.
“Semoga semua pengantin menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah,” kata Ryan.
Sementara itu, bagi puluhan pasang calon pengantin lain yang belum bisa mengikuti acara nikah bareng di Malioboro kemarin akan menikah di Kota Yogyakarta sesuai dengan tempat yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT
Tonton Youtube Pandangan Jogja: