Konten Media Partner

Jelang Munas Alumni BOSA Bersatu ke-2: Menyatukan Alumni untuk Masa Depan Jogja

11 Oktober 2024 13:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alumni 3 SMA di Yogya berfoto bersama di Ndalem Poenakawan, Kamis (10/10). Foto: ESP
zoom-in-whitePerbesar
Alumni 3 SMA di Yogya berfoto bersama di Ndalem Poenakawan, Kamis (10/10). Foto: ESP
ADVERTISEMENT
Alumni SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang tergabung dalam Alumni BOSA Bersatu (ABB) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 pada Sabtu, 7 Desember 2024, di Ballroom Loman Park Hotel, Yogyakarta. Munas ini diharapkan menjadi momen penting untuk memperkuat ikatan alumni dengan suasana yang lebih damai dan bersatu, berbeda dari Munas sebelumnya yang sempat diwarnai isu politik.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Panitia Munas ABB ke-2, Ardy Nurdin, Munas sebelumnya berlangsung cukup panas karena banyak alumni yang kini terlibat dalam dunia politik. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan pendapat yang tajam selama diskusi dan kegiatan. Namun, untuk Munas kali ini, panitia berharap suasana bisa lebih kondusif dan mengarah pada persatuan di antara para alumni.
“Tantangan terbesarnya adalah karena banyak alumni yang kini menjadi tokoh-tokoh, terutama di bidang politik. Ini membuat beberapa kegiatan sebelumnya menjadi sangat panas, dengan pro dan kontra yang tajam. Namun, kali ini suasananya mulai berubah. Senior-senior dan adik-adik mulai lelah dengan situasi itu. Mereka berharap hasil Munas kali ini bisa merangkul semua pihak,” ujar Ardy Nurdin saat diskusi jelang Munas ABB ke-2 di Resto Ndalem Poenakawan, Kamis (10/10).
Ketua Panitia Munas ABB ke-2, Ardy Nurdin. Foto: Nawalre
“Harapan kami, Munas kali ini jangan panas, tapi jangan dingin juga, cukup anget saja. Sebelumnya terlalu panas, jadi kali ini kami ingin lebih sejuk dan damai,” lanjut Ardy.
ADVERTISEMENT
Ardy juga berharap alumni BOSA dapat semakin berkontribusi bagi masyarakat Jogja, tidak hanya di bidang politik tetapi juga sosial dan ekonomi. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen alumni BOSA adalah pengusaha besar yang memiliki potensi besar untuk menggerakkan perubahan di Jogja.
“Sekitar 30 persen dari mereka adalah pengusaha besar. Namun, kepengurusan yang baru nanti akan menghadapi tantangan yang lebih berat, karena harus lebih agresif dan mapan dalam menggerakkan organisasi. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi kekuatan besar untuk berbagi dan memperkuat hubungan di antara alumni,” jelas Ardy.
Perwakilan alumni dari 3 SMA di Yogya berbagi cara pengelolaan organisasi alumni di Ndalem Poenakawan, Kamis (10/10). Foto: ESP
Hingga saat ini, terdapat sekitar 4.000 alumni BOSA yang terdaftar di seluruh Indonesia, dan lebih dari 200 alumni sudah mengonfirmasi kehadiran mereka di Munas ke-2. Ardy juga mendorong alumni lain yang belum mendaftar untuk segera bergabung atau mengikuti proses voting online jika tidak bisa hadir langsung.
ADVERTISEMENT
“Saya harap semua alumni BOSA mendukung Munas yang akan diadakan tanggal 7 Desember. Jika bisa hadir, segera daftarkan diri. Jika tidak bisa hadir, nantikan pengumuman untuk voting online,” kata Ardy.
Munas ini dipandang sebagai momen penting bagi ABB untuk memperkuat jaringan alumni serta meningkatkan kontribusi mereka dalam berbagai bidang sosial dan ekonomi di Yogyakarta. Dengan suasana yang lebih sejuk dan fokus pada persatuan, para alumni diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang nyata bagi masa depan Jogja.
Di Resto Ndalem Poenakawan, Kamis (10/10), Alumni SMA BOPKRI 1 (BOSA) Yogya mengundang perwakilan alumni SMA 3 Yogyakarta (Padmanaba), dan SMA Katolik Kolese De Britto untuk berbagi bagaimana mengelola organisasi alumni. Termasuk di dalamnya bagaimana menyelenggarakan pemilihan calon ketua alumni, bentuk organisasi, iuran alumni, hingga bagaimana menghubungkan alumni gen z dengan alumni yang jauh lebih senior seperti Angkatan 50-70an.
ADVERTISEMENT