Jenazah KH Atabik Ali Dimakamkam di Makam Pathok Negara, Dongkelan

Konten Media Partner
6 Februari 2021 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH. Atabik Ali. Foto: Instagram/@s.kakung
zoom-in-whitePerbesar
KH. Atabik Ali. Foto: Instagram/@s.kakung
ADVERTISEMENT
KH Atabik Ali, ulama pengasuh Pondok Pesantren (ponpes) Krapyak Yayasan Ali Maksum, Panggungharjo, Sewon, Bantul, meninggal dunia pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 13.00 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogya.
ADVERTISEMENT
Ulama yang merupakan anak sulung ulama kharismatik KH Ali Maksum ini wafat pada usia 77 tahun dengan meninggalkan seorang istri dan 2 anak perempuan dimana yang bungsu menikah dengan Anas Urbaningrum, eks ketua DPP Partai Demokrat.
Ketua Yayasan Ali Maksum yang juga keponakan KH Atabik Ali, Afif Abdullah mengatakan, jenazah KH Atabik Ali disucikan dan disemayamkan di kediamannya di kawasan Pondok Pesantren Putri Krapyak. Rencana, jenazah akan dimakamkan di pemakaman Pathok Negoro, Dongkelan, Kasihan, Bantul.
“Insyaallah dimakamkan pukul lima sore, inginnya lebih cepat, tapi maksimal Insyaallah pukul lima,” kata Afif Habusllah ketika dihubungi, Sabtu (6/2).
Karena masih dalam masa pandemi, proses pemakaman dibatasi diikuti oleh pihak keluarga saja untuk menghindari kerumunan. Di samping itu, menurutnya, daerah Krapyak dan sekitarnya sampai saat ini juga masih masuk ke dalam kawasan zona merah persebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, KH Atabik Ali sempat dirawat beberapa waktu di ICU Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Beredar kabar bahwa KH Atabik Ali dirawat di Paviliun Mina yang merupakan ruang khusus isolasi pasien COVID-19. Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Afif Hasbullah mengatakan,” kalau paviliunnya saya kurang tahu, kalau informasi yang kami tahu itu di ICU.”
Sementara itu Armin Siregar, petugas pemakaman jenazah KH Atabik Ali di area makam keluarga Mbah Munawir, menjelaskan bahwa jenazah akan dimakamkan satu area dengan almarhum pengasuh Ponpes Al Munawir Krapyak, KH Najib Abdul Qodir yang meninggal dunia pada Senin (4/1) pada usia 67 tahun.
“Ini penggalian sudah 80 persen, seperti biasa saja pemakaman tidak ada yang khusus tapi intinya terbatas saja yang ke makam. Santri tidak boleh ke makam, keluarga saja yang boleh,” katanya saat dihubungi pukul 16.00 WIB. (Widi Erha Pradana / ES Putra / YK-1)
ADVERTISEMENT