Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
Jogja International Batik Biennale Akan Tampilkan Tradisi Mitoni di Jakarta
22 Juni 2023 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Event dua tahunan, Jogja International Batik Biennale (JIBB) kembali digelar tahun ini. Kali ini, peluncuran dan pembukaan JIBB akan digelar di Sarinah, Jakarta, pada Jumat (23/6) besok.
ADVERTISEMENT
Dengan dibuka di Jakarta, harapannya event ini bisa menjangkau publik yang lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi sejumlah tokoh nasional hingga internasional juga turut diundang untuk menghadiri peluncuran JIBB 2023 ini.
Ketua Panitia JIBB 2023, Gatot Septiadi, menjelaskan bahwa peluncuran JIBB di Sarinah akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari talkshow, pembagian batik gratis, hingga pameran batik. Total akan ada 21 motif batik dengan tema daur hidup manusia yang akan dipamerkan dalam peluncuran tersebut.
“Display batik daur hidup kita tampilkan mulai dari lahir sampai meninggal, motif punya arti dan digunakan saat momen-momen kehidupan. Saat ada sripah (orang meninggal) misalnya, kainnya berbeda dengan saat jagong manten,” kata Gatot Septiadi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (21/6).
Dari rangkaian proses kehidupan manusia, akan ditampilkan juga satu center of interest dari daur hidup manusia, yakni mitoni. Mitoni merupakan tradisi masyarakat Jawa untuk memperingati tujuh bulan usia kandungan seorang perempuan.
ADVERTISEMENT
Dalam peluncuran JIBB besok, akan ditampilkan seluruh proses tradisi mitoni lengkap dengan tradisi siramannya.
“Dan terutama akan kita perlihatkan motif-motif batik yang memang khusus digunakan dalam tradisi mitoni,” kata Anggota Badan Jogja Kota Batik Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) DIY, Sardi.
Sardi menjelaskan bahwa tradisi mitoni dipilih untuk ditampilkan dalam peluncuran ini karena dari segi literasi cukup kompleks dan maknanya sangat banyak. Banyak juga motif batik yang digunakan dalam tradisi mitoni, mulai dari parangkusumo, kawung, truntum, hingga wahyu tumurun.
“Ini semuanya ada filosofinya, dan ini hanya dalam mitoni saja,” ujarnya.
Tradisi mitoni juga merupakan fase yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tradisi ini dilakukan untuk memohon keselamatan baik untuk bayi dan ibunya, serta memanjatkan doa supaya proses kelahiran berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
“Dan setelah lahir dan besar nanti, anak yang dilahirkan akan menjadi pribadi yang luhur,” jelas Sardi.